Suara.com - Kegelisahan aktor Tio Pakusadewo terhadap realita masyarakat Indonesia sudah jauh dari nilai-nilai Pancasilais atau menganut ideologi Pancasila yang baik dan setia.
Kini, masyarakat Indonesia sudah menatap adanya benih-benih perpecahan hanya karena perbedaan dalam hal agama maupun soal pandangan terhadap sesuatu.
Untuk meluapkan kegelisahan itu, Tio bersama Tino Saroengallo meluncurkan film bertema kebangsaan berjudul Pantja-Sila: Cita-Cita dan Realita.
"Ya awalnya ide ini dibuat dari kegelisahan yang saya temui di kehidupan sehari-hari. Di mana Pancasila dibilang sakti, dimitoskan, lantas ada Hari Kesaktian Pancasila, ada P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) zaman Orba. Terus sekarang dihilangkan," ujar Tio di acara jumpa pers Pantjasila: Cita-cita dan Realita di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2016).
Menurut Tio, lantaran pendidikan soal Pancasila dihilangkan di sekolah-sekolah, banyak generasi muda yang tak tahu tentang bangsanya. Apalagi, imbuhnya, anak-anak Tyo sendiri tak tahu Indonesia dan Pancasila itu sendiri.
"Ini kacau negara ini, banyak siluman-siluman yang ingin merusak dari dalam. Banyak kerusuhan di mana-mana, Aceh, Papua, terbaru Medan. Dan itu semua sudah tak sesuai lagi dengan Pancasila," kata aktor berusia 52 tahun itu.
Peraih Piala Citra ini beruntung bisa menemukan buku pidato Bung Karno yang berjudul Pedoman Untuk Menjalankan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Dari situ, Tyo mempelajari ideologi bangsa Indonesia lalu kemudian menuangkannya dalam sebuah karya film.
"Saya nggak punya kompeten buat menjalankan Pancasila menjadi pejabat, anggota DPR atau lainnya. Saya hanya pekerja film, di sinilah saya berusaha memperkenalkan kembali Pancasila," kata dia.
Pantja-Sila : Cita-cita & Realita disutradarai sekaligus diproduseri oleh Tyo Pakusadewo dan Tino Saroengallo. Mereka juga jadi penulis skenario film ini.
Selain Tyo, film garapan rumah produksi Jakarta Media Syndication ini dibintangi Teuku Rifnu Wikana, Verdi Solaiman, Jantra Suryaman, dan Wicaksono Wisnu Legowo. Pantja-Sila : Cita-cita & Realita dijadwalkan rilis pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2016.
Film ini merupakan drama dokumenter yang mengisahkan pidato Presiden RI pertama Soekarno (Tio Pakusadewo) saat sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan sebuah gagasan dan buah pemikirannya tentang dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.