Suara.com - Penyanyi senior asli Sangihe, Ruth Sahanaya mengajak Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, yang mengenakan udeng gaya Sulawesi Utara (Sulut) menyanyi bersama lagu yang populer di tahun 80-an, Kaulah Segalanya. Aksi keduanya dilakukan saat peluncuran “Festival Sangihe 2016” di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Gedung Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Penampilan Ruth, yang mantan anggota 3 Diva bersama Krisdayanti dan Titi DJ itu diiringi Band Purwa Caraka.
Festival Sangihe bakal dilangsungkan pada 5-10 September 2016 di Kabupaten Sangihe. Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Hironimus Rompas Makagansa dan para diaspora (masyarakat perantauan) Sangihe. Selain festival, diluncurkan pula “Calendar of Events 2017”.
Menpar mengapresiasi even tersebut dan menyatakan bahwa festival ini merupakan wujud tekad Kepulauan Sangihe untuk menjadikan pariwisata sebagai andalan, dengan mengoptimalkan potensi budaya (culture) dan daya tarik alam (nature), terutama wisata bahari dengan Bunaken sebagai ikon marine tourism Manado.
“Kunci pengembangan destinasi terletak pada atraksi, aksesibilitas, dan amenitas (fasilitas penunjang). Selama ini, wisman (wisatawan mancanegara) yang berkunjung ke Sulut hanya sampai di Manado dan Bunaken. Perlu kemudahan transportasi dari Manado atau Bunaken untuk lanjut ke Kepulauan Sangihe," jelas Marketeer of The Year 2013 ini lagi.
Kepulauan Sangihe adalah titik singgah yang menarik bagi kapal layar (yacht). Pada Sail Karimata Mei 2016, Tahuna (Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Sangihe) ditetapkan sebagai titik singgah peserta sail (layar) dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Malaysia, dan Inggris, yang berlayar dari Davao (Filipina) dan perairan Malaysia menuju Kalimantan.
“Kepulauan Sangihe bisa memanfaakan even-even internasional seperti ini untuk mempromosikan potensi wisata bahari,” katanya.
Perlu Akses Transportasi ke Filipina
Pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Sangihe, lanjut menpar, mempunyai nilai strategis dalam mendukung program membangun wilayah pinggiran. Terlebih, posisi kepulauan ini berdekatan dengan Filipina. Ini akan menguntungkan, jika didukung dengan kemudahan aksesibilitas transporasi laut dan udara.
“Saya sangat merespons usulan Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, agar pemerintah membuka jalur penerbangan Manado-Davao (Filipina). Saya minta agar dilakukan kajian seat capacity (kapasitas tempat duduk) untuk pengembangan destinasi baru ini,” ujarnya.