Suara.com - Desainer kenamaan Dian Pelangi ternyata sedang berada di kawasan Masjid Nabawi, tempat Nabi Muhammad dimakamkan, ketika seorang teroris meledakkan diri pada Senin malam (4/7/2016).
Dua orang polisi dikabarkan tewas dalam ledakan tersebut. Perempuan 25 tahun itu telah berbagi pengalamannya ketika bom meledak saat dirinya berbuka puasa di Masjid Nabawi lewat akun Instagram miliknya @dianpelangi.
Dian menuliskan pengalamannya cukup panjang lebar, berikut petikannya:
“Menjelang waktu berbuka, Para jamaah di Masjid Nabawi menggelar plastik panjang di tiap saf untuk diletakkan makanan. Jama'ah membagikan kurma muda, air zam-zam, susu dan roti gandum.
“Ketika sedang berbuka, Tiba-tiba ada suara dentuman dari luar. Tak lama kemudian suasana yg tadinya damai tiba-tiba ramai.. Seperti ada kepanikan.. Saya bertanya ke sebelah saya, "what's wrong sister?" Dia menjawab "They have announced that tomorrow is Eid, so we don't need to do Tarawih tonight and no fasting for tomorrow.. Eid Mubarak!"
“Kaget, suasana jadi tambah ramai. Org2 bangun dari duduk, berpelukan, menangis, berdoa, berjabat tangan. Terdengar orang2 berkata "Eid Mubarak! - Eid Mubarak!" Indah sekali suasananya. Tak ada firasat apapun. Ba'da maghrib saya update di IG bahwa besok 5 Juli kami berlebaran.
“Sampai di hotel, saya cek IG ada berita bom. Cek portal berita, TV semua bilang ada bom. Banyak mobil polisi berjaga disekitar jalan. Apa karena isu bom? Sempat nggak percaya. Lha wong saya yang didalam masjid tidak tau apa2. Suasana aman, Tak ada kepanikan, kegaduhan, layaknya orang kalau mendengar berita bom pasti gaduh sibuk mengamankan diri. Sholat berjalan seperti biasa, Tarawih sama nikmatnya, orang2 duduk lalu lalang tadarus i'tikaf.. Tak ada tanda ketakutan.
“Ternyata orang mengira dentuman tersebut adalah tanda berakhirnya Ramadhan. Makanya mereka langsung bersalaman dan saya langsung update di IG, salah saya yg tidak tabayyun dulu. Maaf yaa..
“Tapi tak ada ketakutan, Seolah orang2 berpikir "Kami tidak takut. Kalaupun mati, pun kami mati di dekat Rasulullah, di dekat para sahabat Rasulullah, di kota yang paling dicintai Rasulullah - Mereka yang mengusik ketenangan malam terakhir Ramadhan itu tak tau, Seandainya mati pun, we accomplished life right where we wanted" ada kepercayaan yg luar biasa bahwa perlindungan hanya dari Allah.
“Alhamdulillah kami dalam keadaan baik sekali.. Ketakutan, kepanikan, semuanya terkalahkan dengan antusias menyambut lebaran besok, InsyAllah.. Jangan terprovokasi atau terpengaruh.. Mungkin ada yang memanfaatkan momen ini untuk memprovokasi.. Fokus maksimalkan ibadah di hari terakhir Ramadhan, make the most of it #KamiTidakTakut.”