Suara.com - Tampaknya untuk saat ini, harapan atau kabar bakal kembali terjadinya reuni Rage Against The Machine (RATM) tidak akan terwujud. Hal itu dipastikan setelah tiga personelnya --Tom Morello, Tim Commerford dan Brad Wilk-- kini resmi membentuk Prophets of Rage, bersama Chuck D (dari Public Enemy) dan B-Real (Cypress Hill).
Keberadaan Prophets of Rage sendiri sebelumnya sempat tersiar dalam bentuk petunjuk situs "misterius", setidaknya sejak Mei 2016 lalu. Banyak yang sempat menduga ini adalah rencana reuni RATM, yang mempertemukan kembali Morello, Commerford dan Wilk, dengan Zack de la Rocha sang vokalis --bahkan sempat ada dugaan rencana konser kejutan mereka.
Baru kemudian pada 1 Juni lalu terungkap, bahwa ini adalah band yang sama sekali baru, lengkap dengan rencana-rencana baru termasuk lagu-lagu dan jadwal tur. Hal itu pun sudah ditegaskan oleh Morello, sang gitaris, sebagaimana antara lain dilansir Alternative Nation dari wawancara dengan program Wall Street Journal.
"Tidak ada Rage Against The Machine saat ini. Bara pembakar Rage Against The Machine, bara yang dingin, kini menjadi nyala api di Prophets of Rage (PoR). Di mana Rage Against The Machine berada, itu adalah di musim panas ini dalam lagu-lagu yang kami (PoR) mainkan," jelas Morello.
"Kami tak punya hal lain selain cinta, penghargaan dan respek terbesar, terhadap Zack de la Rocha, penulis lirik brilian untuk Rage Against The Machine, yang kini tengah mengerjakan musiknya sendiri yang menurutku pasti akan luar biasa. Dia (Zack) tentunya adalah seorang musisi hebat. Tapi di mana kamu akan mendengar Rage Against The Machine, itu adalah di Prophets of Rage," sambungnya.
Ketika masih ditanyai soal apakah ada kemungkinan RATM merilis album baru lagi bersama Zack de la Rocha, Morello tidak memberi jawaban pasti dan malah berusaha mengalihkan.
"Bisa dipastikan bahwa Prophets of Rage akan memainkan (lagu-lagu) Rage Against The Machine sepanjang musim panas ini," ujarnya, sembari menambahkan bahwa PoR juga direncanakan merekam beberapa lagu lebih dulu sebelum menjalani tur musim panas ini.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Commerford sempat pula menyatakan bahwa RATM tidak berpisah (bubar).
"Kami hanya menjalani segala sesuatu masing-masing. Sepanjang karier kami, kami tak pernah melakukan apa yang orang lain inginkan pada kami. Kami tak pernah merekam album sesuai keinginan orang lain. Kami tak pernah mengikuti aturan yang ingin diterapkan orang lain. Dan inilah kami, 25 tahun kemudian, masih merupakan sebuah band. Jelas, itu pasti punya arti tersendiri," paparnya.
Terbentuk pada 1991 lalu, RATM lantas vakum ketika Zack de la Rocha meninggalkan band itu pada tahun 2000, dan memilih menjalani karier musik "kecil-kecilan". Morello, Commerford dan Wilk sendiri membentuk supergrup Audioslave, bersama Chris Cornell (eks-Soundgarden), yang bertahan sampai 2007, tepat ketika RATM lantas reuni dan menjalani konser-konser hingga 2011. [AN/WSJ/RS]