Sakti "Sheila On 7" Hidupkan Amal Masjid Hingga Dipercaya Kelola Pesantren
Sepuluh tahun sudah Saktia Ari Seno atau dikenal Sakti “Sheila On 7” melakukan hijrah. Sakti mengaku saat ini hatinya sudah semakin tenang dengan agama dan mengingat Allah SWT.
Lelaki yang kini memiliki nama Islam, Salman Al Jugjawy, ini memutuskan keluar dari grup band yang membesarkan namanya pada tahun 2006 demi menghabiskan hidupnya untuk berdakwah. Demi itu, dia sampai kursus bagaimana kehidupan sufi dengan menghidupkan amal masjid selama 24 jam ke beberapa negeri nun jauh.
"Iya saya kursus singkat selama empat bulan saja di India, Pakistan, Bangladesh. Hampir dari sekitar jamaah dari 100 negara lebih belajar usaha memakmurkan masjid di sana. Di tempat itu banyak contoh masjid yang hidup amal 24 jam," ujar Sakti kepada suara.com.
Menurut Sakti, dakwah atau menghidupkan masjid selama 24 jam adalah salah satu amal Masjid Nabawi pada zaman Baginda Nabi Muhammad Shallaahi 'alaihi Wa Salam. Dia juga banyak belajar dari para ustadz senior lainnya bagaimana cara memakmurkan masjid.
Alhasil, Sakti saat ini sudah melakukan dakwah ke berbagai negara di dunia, sebut saja Mekkah, Madinah, India, Pakistan, Bangladesh, Singapura, Hongkong, hingga Korea Selatan.
“Kalau Indonesia, hampir setiap pelosok saya sudah disinggahi, kota-kota besar juga," ucap musisi yang sempat menelurkan single Islam Itu Indah itu.
Saat ini, Sakti mendapat kesempatan mengelola Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa bernama Darusshalihin di dekat rumahnya di wilayah Yogyakarta. Sudah ada santri yang mondok di pesantrennya sebanyak enam orang, sementara yang belajar pulang-pergi lebih dari 20 orang.
"Alhamdulillah ada tetangga di kampung saya yang menginfaqkan rumahnya untuk dipakai kegiatan agama. Saya mengkoordinasi saja," kata lelaki yang berbagi cerita soal hijrahnya melalui buku berjudul Markas Cahaya itu.
"Biaya keseharian ada uang bulanan Rp 200 ribu dari masing-masing santri. Selebihnya Alhamdulillah Allah yang cukupkan.” (Nanda/Ismail/Wahyu)