Kata Kunto Aji soal Hukuman Kebiri

Sabtu, 04 Juni 2016 | 09:03 WIB
Kata Kunto Aji soal Hukuman Kebiri
Kunto Aji ditemui di kawasan Barito, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016). [suara.com/Nanda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya tindak kejahatan seksual yang terjadi di Indonesia belakangan ini ikut dikomentari penyanyi Kunto AJi. Sebagai calon seorang ayah, dia merasa geram lantaran ada juga korban yang masih di bawah umur.

Kepada suara.com, Aji, si pelantun Ekspektasi itu mengaku mengapresiasi keputusan Presiden RI Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang hukuman kebiri pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Di dalam Perppu No 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2001 tentnag Perlindungan Anak itu diatur mengenai pidana pemberatan, pidana tambahan, dan tindakan lain bagi pelaku.

Selain kebiri, ancaman hukuman seumur hidup dan hukuman mati masuk dalam pemberatan pidana. Menurut Aji hukuman ini sudah cukup tepat mengingat kejahatan seksual yang dilakukan cukup mengerikan.

Lebih lengkapnya, berikut wawancara Aji bersama suara.com :

Bagaimana anda melihat hukuman kebiri buat para predator anak?

Sebenarnya ini cukup bagus. Karena memang beberapa kasus sangat ekstrem, mengerikan, udah bukan (seperti) manusia.

Apa yang bikin anda bersedih melihat kasus-kasus yang terjadi belakangan?

Sedihnya yang lakukan anak di bawah umur.

Jadi, hukuman kebiri cocok?

Saya belum baca klausulnya. Tapi saya setuju.  Tapi ada pengecualian juga sih.

Maksudnya?

Yang sudah dewasa harus dihukum seperti itu atau dihukum mati sekalian. Tapi kalau anak di bawah umur harus dipikirkan lagi

Menurut anda apa hukuman yang pas buat anak-anak?

Yang anak kecil nggak tahu ya bisa dibimbing atau nggak. Ya tapi masih bisa dirubah lebih baik. Untuk orang dewasa setuju banget kebiri

Banyak yang berteriak hukuman ini terbentur HAM, menurut anda?

Kalau dibilang melanggar HAM, ya dia sudah melakukan perbuatan yang sangat keji, bukan manusia. Sudah bukan kayak manusia.

Menurut anda, siapa yang paling bertanggung jawab atas kasus ini?

Yang disalahkan orangtuanya. Tugas orangtua zaman sekarang berat. Harus jaga anak kita biar aman dan agar tidak melakukan hal seperti itu. Juga perlu pengawasan ekstra biar nggak jadi korban

Apa sih yang harus dibenahi agar kasus serupa tak terjadi?

Kalau saya mungkin ditarik ke belakang, miras (minuman keras) harus ditanggulangi. Bisa dari miras jadi kemana mana. Anak-anak harus dikasih tau itu karena berawal dari pembelajaran semua bisa dikendalikan. Harus dikasih tau mana yang boleh dan tidak.

Untuk pencegahan bagaimana?

Yang jelas pertama menurut saya pelaku pengawasan orangtua sangat penting yang dibawah umur melakuin itu karena lepas dari bimbingan orangtua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI