Pangeran Harry Minta Media Setop Menggali Kehidupan Pribadinya

Esti Utami Suara.Com
Senin, 09 Mei 2016 | 00:41 WIB
Pangeran Harry Minta Media Setop Menggali Kehidupan Pribadinya
Pangeran Harry dari Inggris. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris tampaknya mulai gerah dengan pemberitaan media atas dirinya. laki-laki yang berada di garis pewaris tahta Inggris itu mengkritik atas apa yang dia sebut sebagai "keinginan media yang tidak pernah berhenti" untuk menggali kehidupan pribadinya.

Ia mengatakan akan bekerja keras untuk memisahkan publisitas dan kehidupan pribadi. Harry, yang berada di posisi keempat pada garis tahta kerajaan Inggris, menyatakan bahwa setiap orang punya hak pribadi.

Kepada BBC, ia mengatakan bahwa dia menganggap orang tidak perlu tahu setiap hal rinci yang ada di balik layar. Harry yang kini berusia 31 tahun, kepada BBC mengatakan bahwa batas antara publisitas dan kehidupan pribadi nyaris tidak ada.

"Kami akan melanjutkan upaya terbaik untuk memastikan bahwa di sana ada batasnya," katanya melalui wawancara dari Amerika Serikat yang belum direkam saat dia berada di Invictus Games, acara yang digelar untuk memberikan dukungan bagi personel militer Inggris, AS, dan sekutunya yang mengalami luka-luka.

Harry dalam beberapa kesempatan 'diawasi' secara intensif oleh media atas beberapa bagian gaya hidupnya, terutama kebocoran rekaman video pada 2012 yang mempertontonkan cucu Ratu Inggris itu berjingkrak-jingkrak dengan seorang perempuan telanjang di kamar hotel di Las Vegas, AS.

Keluarga Kerajaan Inggris sudah lama memiliki hubungan yang tidak baik dengan media. Ibunda Harry, mendiang Putri Diana, sering dikuntit oleh pers dan kematiannya dalam kecelakaan mobil pada 1997 dikarenakan sang putri dikejar oleh para fotografer tabloid.

Kritikan sering dilontarkan terhadap sejumlah tabloid di Inggris karena mereka mengabaikan faktor pribadi seseorang. Namun sejak adanya pemeriksaan etika pers yang dilakukan pada 2011, beberapa koran menahan diri dari aksi meliput beberapa kisah kehidupan pribadi. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI