Suara.com - Jenazah penyanyi Prince telah dikremasi dalam sebuah acara pribadi di Minnesota, AS. Sebelumnya pihak keluarga serta teman-temannya menghadiri upacara pribadi pada Sabtu (23/4/2016) waktu setempat untuk memberikan penghormatan terakhir pada mendiang superstar pop di kediaman dan kompleks studionya, kata juru bicaranya.
Di antara mereka yang terlihat memasuki kompleks studio Paisley Park adalah adiknya, Tyka Nelson, musisi dan mantan kolaborator Sheila E., mantan pemain bass-nya Larry Graham dan model Damaris Lewis.
Upacara itu dilakukan dua hari setelah Prince, yang lagu hitsnya antara lain "Purple Rain" dan "When Doves Cry," ditemukan tewas di sebuah lift di kompleks studionya di pinggiran kota Minneapolis pada usia 57 tahun.
Kematiannya mengejutkan jutaan penggemar di seluruh dunia dan menuai bela sungkawa dan penghormatan dari sesama musisi dan tokoh masyarakat, termasuk Presiden Barack Obama.
"Prince dilepas oleh sekelompok kecil orang-orang tercintanya keluarga, teman dan para musisinya, secara pribadi, dalam upacara yang indah untuk mengucapkan selamat tinggal dengan penuh kasih," kata humas Prince, Anna Meacham, dalam sebuah pernyataan.
Meacham mengatakan jenazah Prince telah dikremasi dan tempat peristirahatan terakhirnya akan tetap dirahasiakan.
Pada Sabtu, Graham berdiri di gerbang kompleks studio Paisley Park dan mengucapkan terima kasih pada ratusan penggemar yang berkumpul di halaman luar untuk menunjukkan kekaguman mereka pada Prince, peraih tujuh kali penghargaan musik Grammy yang menggabungkan rock, jazz, funk, R & B, dan disko.
"Prince membuat kita semua menjadi musisi yang lebih baik dan semangat adalah hal yang paling penting, tetapi sebagai musisi ia mendorong kami dan ia membuat kami lebih baik dan kami mendengarkan secara mendalam," kata Graham kepada para penggemar.
Peserta dalam upacara itu memberi beberapa penggemar di luar kotak hadiah yang berisi barang-barang seperti pakaian bertema Prince dan compact disc musik.
Otopsi terhadap Prince dilakukan Jumat dan pihak berwenang sedang menyelidi peristiwa kematiannya.
Sebelumnya polisi mengatakan tidak menemukan tanda bunuh diri atau kekerasan pada kematian bintang musik Amerika Serikat, Prince, tapi perlu beberapa pekan sebelum hasil bedah mayat mengungkapkan bagaimana pemusik inovatif itu meninggal.
Sherif Carver County Jim Olson, yang kantornya menyelidiki kematian Prince, mengatakan Prince terakhir terlihat hidup oleh seorang kenalan, yang mengantarnya ke rumahnya sekitar pukul 20.00 pada Rabu malam.
"Tidak ada tanda nyata kekerasan di tubuhnya," kata Olson pada jumpa pers, "Kami tidak punya alasan untuk percaya pada saat ini bahwa itu bunuh diri. Sisanya sedang diselidiki," ujar Olson.
Olson menolak mengatakan apakah ada barang yang ditemukan di rumah Prince oleh polisi, mengutip investigasi yang sedang berlangsung. Dia mengatakan bahwa tidak ada orang lain yang ditemukan di properti itu.
Kantor pemeriksa medis setempat melakukan pemeriksaan post-mortem pada Jumat pagi selama empat jam tapi hasilnya perlu waktu. Jenazah Prince diserahkan ke keluarganya pada Jumat sore, kantor Pemeriksa Medis Midwest menambahkan dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai bagian dari pemeriksaan lengkap, keterangan terkait mengenai riwayat kesehatan dan pergaulan korban akan dikumpulkan," katanya sambil menambahkan apapun yang relevan dengan penyelidikan akan dipertimbangkan. Dan, tak ada informasi yang akan dikeluarkan sampai semua hasil telah diperoleh, tambahnya.
"Mengumpulkan hasil akan memakan waktu beberapa hari dan hasil pemeriksaan toksikologi penuh mungkin bisa memakan waktu beberapa minggu," katanya. (Antara/Reuters)