Suara.com - Anak Gubernur Banten Rano Karno, Rakha Widhyarma, mengajukan upaya damai terkait kasus kecelakaan yang terjadi di Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (9/3/2016) kemarin.
Rakha menyeruduk taksi Blue Bird nomor polisi B 1855 BTG yang dikemudikan Wawan dan sebuah motor Yamaha Vixion nomor polisi B 6575 GOJ yang ditunggangi Anggoro.
"Iya ngajuin upaya perdamaian aja," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Komisaris M. Salim Magdi saat dihubungi suara.com, Kamis (10/3/2016).
Meski kedua korban tidak mengalami luka serius, kata Salim, mobil taksi maupun motor mengalami kerusakan parah. "Iya korbannya pengguna motor, tapi nggak ada luka serius, hanya kendaraannya aja yang rusak. Sopir taksi juga nggak apa-apa, hanya kendaraannya aja yang rusak.Penyok parah itu."
Salim mengatakan, walau nantinya Rakha mengajukan damai kepada kedua korban, pihaknya tetap memproses hukum terkait adanya unsur kelalaian yang menyebabkan kecelakaan. Rakha pun bakal diberi surat tilang terkait kecelakaan tersebut.
"Kalau semuanya korbannya bisa didamaikan ya, udah selesai. Nanti kita hanya tilang aja," kata Salim.
Rakha dan temannya, Karina Andetia, pernah ditangkap polisi di kediamannya di Jalan Perkici Raya EB Nomor 42 Bintaro Jaya Sektor 5 Jakarta Selatan pada 6 Maret 2012 karena telah memesan lima butir ekstasi dari Malaysia.
Rano menuturkan saat itu, anaknya menderita bipolar karena sering diejek bukan anak kandungnya. Rakha, kata Rano, mudah sedih, mudah stres, dan emosinya labil.
Rakha pun menjalani pengobatan khusus dari dokter. Namun dia tak menyangka putranya itu bisa bersentuhan dengan narkoba.
Selama itu, menurut Rano, dokter pernah memberikan obat khusus baginya. Namun Rano tak menyangka bahwa Rakha kemudian juga mengkonsumsi narkoba.