Payung Teduh Ramaikan Gerhana Matahari Total di Mamuju

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 07 Maret 2016 | 06:53 WIB
Payung Teduh Ramaikan Gerhana Matahari Total di Mamuju
Payung Teduh [Instagram @payungteduhofficial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grup band alternatif Indonesia Payung Teduh bakal meramaikan Festival Matahari Sikammun yang digelar bersamaan dengan gerhana matahari total di anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada 7-9 Maret 2016.

Pendiri Inspirasi 2085, Irvan Basri, di Mamuju, Senin, mengatakan inspirasi 2085 bekerja sama dengan Nal Organizer akan menggelar Festival Matahari Sikammun berupa kegiatan budaya dengan melibatkan pelaku seni dan budaya di Sulbar.

Ia mengatakan, acara itu akan diramaikan dengan penampilan grup musik beraliran fusi antara folk, keroncong dan jaz, yakni Payung Teduh, karnaval budaya kolaborasi seni dan budaya enam kabupaten, pameran wisata dan kebudayaan, serta permainan tradisional.

"Kegiatan tersebut diharapkan akan meningkatkan jati diri dan kebanggaan bagi generasi muda di Sulbar terhadap adat istiadat dan kebudayaan yang dimiliki karena seni merupakan induk budaya merupakan roh kehidupan yang harus dijaga kehidupan ini harus memiliki budaya dan bukan cangkokan," katanya.

Menurut dia, perkembangan kehidupan manusia telah dituntut sesuai dengan kehendak zaman.

Akibatnya, katanya, generasi telah banyak meninggalkan adat istiadat dan kebudayaan yang menjadi roh kehidupan Bangsa Indonesia. Kebudayaan bangsa ini telah digeser bangsa barat dengan vulgar.

Ia mengatakan mulai dari makanan, pakaian, dan lainnya yang asli milik bangsa telah digeser dengan budaya barat, sedangkan nilai-nilai masyarakatnya telah terpengaruh globalisasi.

Pengaruh globalisasi, katanya, semakin memusnahkan eksisten budaya asli seiring dengan pesatnya arus teknologi dan informasi.

Dia mengharapkan kegiatan itu menumbuhkan nilai persaudaraan dan persatuan dari Kerajaan Sampaga yang pernah besar di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

"Mesti dibangkitkan sebagai nilai untuk terus membangun bangsa. Nilai persaudaraan dan persatuan pernah dijaga Kerajaan Sampaga sehingga menjadi kerajaan besar pada masanya di Kabupaten Mamuju. Hal itu perlu dibangkitkan untuk terus menjadi spirit membangun bangsa, persatuan dan persaudaraan harus dijaga setiap elemen bangsa ini sebagai nilai luhur karena itu adalah modal untuk membangun bangsa," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI