Suara.com - Penyanyi dangdut Hesty Aryatura atau dikenal Hesty “Klepek Klepek” punya tekad keras dalam soal meraih cita-cita. Demi menjadi artis penyanyi, perempuan yang memiliki tinggi 170 cm itu meninggalkan bangku sekolah SMA walau saat itu dia mau naik kelas tiga.
Hesty merupakan putri dari pasangan Dede Mahya Sumitra (ayah) dan Yayan Wiryanti (ibu). Yayan sendiri berprofesi sebagai guru sekolah, tentu sangat berharap anak-anaknya mengikuti jenjang pendidikan dijalur formal.
Namun, Hesty punya pandangan sendiri dalam hal cita-cita, sikap pemberontaknya lah yang akhirnya bisa bikin namanya melambung di industri musik dangdut.
Dari cerita Hesty, dia mengaku sering meninggalkan kelas kerna lebih memilih menyanyi di pangung-panggung di sekitar kampung halamannya di Kecamatan Pasir Jambu, Desa Cisondari, Kabupaten Bandung.
“Hesty gak lulus (SMA) sering bolos, bukan karena sering main, tapi karena sering nyanyi. Kalau sekolah di tas tuh, bukan bawa buku tapi bawa baju buat nyanyi,” katanya saat berbincang dengan Suara.com.
Dia menambahkan,“Dari situ Hesty mau naik kelas tiga, ada yang ngomong “Hesty mau dikeluarin’, daripada dikeluarin Hesty mending keluar sendiri deh. Akhirnya keluar sendiri aja.”
Hesty akhirnya bertemu dengan temannya yang kebetulan berada di naungan label Nagaswara. Hesty pun langsung menandatangani kontrak dengan label yang dipimpin Rayahu Kertawiguna itu.
Dia dipercayakan membawakan single dangdut berjudul Cintaku Klepek Klepek yang populer pada tahun 2013. Dari single tersebut, nama Hesty jadi harum di industri dangdut.
Namun, setelah mendapat banyak tawaran menyanyi tak membuatnya lupa dengan pendidikan. Perempuan berusia 21 tahun itu telah meneruskan pendidikan SMA-nya melalui kejar paket C.
"Hesty juga ingin kuliah dan bisa bikin usaha butik," katanya.
Namun, sayangnya tahun ini nasib buruk menyelimuti Hesty. Dia ditangkap Polda Lampung pada Jumat (19/2/2016) pukul 00.30 WIB dini hari di kamar hotel Novotel. Hesty ditangkap bersama seorang lelaki yang diduga mucikari atas dugaan terlibat prostitusi.
Yang bikin heboh adanya selentingan dia mendapat bayaran Rp100 juta per transaksi. Beruntung Hesty hanya dikenakan status saksi korban, bukan tersangka. Dia pun sudah kembali ke Jakarta, pada hari Minggu (21/2) setelah menjalani pemeriksaan.