Nyaris Dibunuh ISIS, Vokalis Band Ini Desak Senjata Dilegalkan

Madinah Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2016 | 17:43 WIB
Nyaris Dibunuh ISIS, Vokalis Band Ini Desak Senjata Dilegalkan
Band Eagles of Death Metal.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jesse Hughes, vokalis sekaligus gitaris grup band Eagles of Death Metal mendesak akses universal bagi publik untuk memiliki senjata api. Opini ini disampaikan menyusul insiden penembakan serta serangan bom bunuh diri yang nyaris merengut nyawanya saat konser di Batlacan Theatre November tahun lalu.

Jesse yang pernah menjadi advokat kepemilikan senjata api menyampaikan pendapat tersebut kepada salah satu stasiun televisi Prancis baru-baru ini. 

"Apakah petugas pengawas senjata kalian (Prancis) bisa mencegah mereka yang sekarat di Batlacan? saya pikir tidak," katanya.

"Yang saya lihat justru beberapa orang yang berani menantang mati melawan dengan senjata mereka. Saya tahu orang-orang tak akan setuju dengan ide ini. Dengan memiliki senjata, kedudukan kita (publik dan teroris) berarti sama," sambungnya.      

Jesse berharap publik memiliki diberikan keleluasan memiliki senjata api untuk bertahan hidup dalam kondisi genting.

"Karena jujur saya belum pernah melihat orang amti di depan saya secara langsung. Mungkin saja (jika memiliki senjata) mereka masih bisa hidup," tutupnya.

Seperti diketahui, grup band asal California AS ini diserang 3 anggota militan ISIS saat konser di hadapan 1,500 orang penggemarnya di Paris pada 13 November lalu. Ratusan orang tewas akibat insiden berdarah ini. (The Guardian)

REKOMENDASI

TERKINI