Suara.com - Menjelang ajang penghargaan musik paling bergengsi, Grammy Awards digelar, sebuah studio kerajinan tangan di San Juan Mountains, Colorado, Amerika Serikat, tak pernah berhenti dari aktivitas. Seorang laki-laki berusia 69 tahun setia mengawasi tiga karyawannya untuk membuat trofi Grammy.
Laki-laki tua itu adalah John Billings, pemilik Billing Artworks, studio kerja yang mendapat hak dari penyelenggara Grammy Awards, National Academy of Recording Arts and Sciences (NARAS) untuk membuat trofi Grammy tiap tahunnya. Sebelum Billings, kepercayaan untuk membuat piala yang paling didambakan semua musisi dan penyanyi dunia itu dipegang oleh sahabatnya, Bob Graves.
Graves kemudian meninggal pada 1983. Sejak saat itu, Billings mengambil alih pekerjaan membuat trofi Grammy. Dia tahu betul rumus yang dipakai untuk menciptakan benda berbentuk alat putar piringan hitam itu karena sempat bekerja dengan Graves pada 1976.
Sejak mengambil alih, Billings mengganti bahan utama trofi dengan sesuatu bahan yang dia beri nama Grammium. Sampai sekarang, pembuatan trofi masih dikerjakan dengan tangan mulai dari penyatuan bagian-bagian trofi sampai tahap pelapisan emas 24 karat.
Honor yang didapat Billings dihitung per trofi. Namun dia enggan memberitahu berapa biayanya. "Saya bisa dimarahi bila memberitahu," katanya seperti dilansir Billboard, Jumat (12/2/2016).
Perlu diketahui, penyelengara tak menggunakan trofi asli saat malam penghargaaan Grammy digelar, melainkan cuma memakai duplikatnya. Para pemenang baru diberikan trofi asli lengkap dengan ukiran namanya 60 hari setelah pengumuman.
Grammy Awards 2016 akan digelar di Staples Centre, Los Angeles, 15 Februari mendatang. Ajang yang sudah memasuki usia ke-58 tahun itu akan memberikan 83 penghargaan mulai dari Album Of The Year, Record Of The Year, Song Of The Year, Best New Artist, Best Rap Album, sampai Best Music Film.