Suara.com - Penyanyi Beyonce ikut meramaikan acara pertandingan final bola Amerika Serikat, Super Bowl 50 pada Minggu (7/2/2016). Aksi peraih Grammy Awards itu terbilang sukses menghibur para penonton malam itu.
Di sisi lain, penampilan Beyonce mendapat sorotan karena busana serba hitam yang dipakai bersama para penari latarnya di atas lapangan. Busana mereka dikaitkan dengan seorang aktivis kulit hitam, Malcolm X. Terlebih mereka sempat membentuk huruf X di tengah aksinya.
Netizen yakin busana Beyonce dan para penari latarnya mirip dengan seragam kelompok politik kulit hitam, Black Panther. Kelompok tersebut sempat dianggap FBI sebagai perkumpulan yang berbahaya pada tahun 1950-an.
Isu politik yang diusung Beyonce diyakini untuk merespon kasus penembakan pemuda kulit hitam bernama Mario Woods oleh polisi baru-baru ini. Apalagi, spanduk besar bertuliskan "justice 4 Mario Woods" sempat diperlihatkan oleh para penari latar.
Ini bukan kali pertama penampilan Beyonce mendapat sorotan publik. Belum lama ini, dia sempat dikritik setelah mengenakan Sari, busana tradisional perempuan India, di dalam video klip lagu Hymn for the Weekend yang dinyanyikan band Coldplay bersamanya.
Sebagian masyarakat di India tersinggung melihat Beyonce mengenakan jilbab tradisional yang seharusnya mewakili perempan penuh kerendahan hati.
"Tapi video Hymn for the Weekend cukup antusias 'merampas' kebudayaan," tulis salah satu pengguna Twitter.