Suara.com - Jenazah mendiang bintang rock legendaris, David Bowie, yang meninggal akibat kanker pada 10 Januari 2016 lalu, diketahui telah dikremasi dua hari setelah kematiannya. Apa yang belum sempat terungkap adalah bahwa abu dari proses kremasi jenazahnya itu ternyata ditebarkan di Bali, Indonesia, berdasarkan permintaan Bowie sendiri.
Tidak diperoleh keterangan apakah penebaran abu jenazah di Bali itu sudah dilakukan, sedang dijadwalkan, atau belum. Sejauh ini juga belum ada keterangan dari pihak keluarganya. Tapi yang jelas, sebagaimana antara lain dilansir Associated Press dan New York Daily News yang mengaku mendapatkan salinan surat wasiatnya, pesan itu secara jelas dicantumkan oleh Bowie.
Dalam surat wasiat setebal 20 halaman yang sudah disiapkan sejak tahun 2004 itu, disebut bahwa Bowie ingin abu jenazahnya ditebar di Bali "sesuai dengan ritual Buddha". Disebutkan juga bahwa jika proses kremasi tak memungkinkan dilakukan di Bali, maka bisa dikremasi lebih dulu dan abunya tetap ditebarkan di Bali. Sertifikat kematiannya sendiri menyebut bahwa kremasi jenazah Bowie sudah dilakukan di New Jersey, pada 12 Januari lalu.
Dalam dokumen surat wasiat itu pula, disebutkan bahwa janda Bowie, supermodel bernama Iman, mendapatkan warisan kurang lebih separuh dari kekayaan sang superstar yang bernama asli David Robert Jones. Iman juga berhak atas apartemen mewah SoHo yang sebelumnya mereka tempati bersama. Selain itu, dua anak Bowie pun tak ketinggalan menerima warisannya.
Duncan Jones (44 tahun), putra pertama dari pernikahan Bowie sebelumnya dengan Angela Barnett, mendapatkan 25 persen dari total kekayaan Bowie yang ditaksir berjumlah USD100 juta (sekitar Rp1,36 triliun). Sementara Alexandria, putri Bowie dan Iman yang kini berusia 15 tahun, juga mendapatkan 25 persen, plus rumah di kawasan pegunungan Ulster County.
Tak ketinggalan menerima warisan Bowie adalah mantan asisten setianya yang juga sempat diisukan punya hubungan spesial dengannya, Corinne Schwab, yang mendapatkan USD2 juta (sekitar Rp27,4 miliar). Satu orang lagi yang masih diingat Bowie adalah Marion Skene, mantan pengasuh anaknya, yang diberikan warisan sebesar USD1 juta (sekitar Rp13,7 miliar).
Sebagaimana catatan SMH, kecintaan Bowie pada Bali agaknya berawal dari tur yang dijalaninya bersama Iggy Pop pada awal tahun 1980-an. Perjalanan itu pula yang disebut menginspirasi tembang yang dirilisnya tahun 1984, Tumble and Twirl.
Lantas tahun 1991, Bowie juga sempat membuat versi Bahasa Indonesia untuk salah satu lagunya, You Belong in Rock n' Roll. Informasi lainnya adalah bahwa salah satu villa milik Bowie di Mustique, sebuah pulau di Karibia, juga dibangun menggunakan inspirasi arsitektur Bali dan Jawa. [NYDnews/SMH]