Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival, mengatakan perhelatan Java Jazz 2016 nantinya melarang penonton untuk membawa kamera profesional atau SLR, tongkat narsis (tongsis), dan Go Pro.
"Kenapa kita lakukan itu, karena hak tersebut akhirnya banyak disalah gunakan, karena 11 tahun kita nggak pernah melarang itu. Apalagi kamera sekarang sudah pada bisa untuk bisa merekam dan hasilnya bagus," kata Dewi di jumpa pers Java Jazz di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Selain itu, kamera mini Go Pro dan sejenisnya juga jadi benda terlarang untuk masuk ke venue. Kata Dewi, hal itu diatur demi menghindari teguran dari musisi-musisi yang akan tampil.
"Pada saat kita menegur tidak boleh rekaman, mereka nggak mau dengar. Sehingga kita yang jadi masalah. Makanya sekarang kita keluarkan nggak boleh bawa kamera profesional, kamera digital, Go Pro dan sejenisnya," kata dia.
Soal tongsis, Dewi menilai benda tersebut bakal mengganggu orang yang ingin menikmati penampilan para artis. "Dan sedikit agak bahaya juga," kata dia.
Perhelatan tahun ini masih digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tanggal 4-6 Maret 2016. Tahun ini, penyelenggara memboyong artis Robin Thicke dan David Foster.
Penonton juga akan dihibur oleh musisi asing lainnya, termasuk Chris Botti, Tokyo Ska Paradise Orchestra, dan Boney James.
Koordinator Artis Indo Java Jazz Festival, Ifa Fachir mengatakan bahwa total ada 36 musisi asing yang sudah memberikan konfirmasi untuk tampil.