Suara.com - Kontroversi Tzuyu "Twice" pecah saat dirinya mengibarkan bendera Taiwan di sebuah acara televisi. Hal tersebut dianggap publik dan pemerintah Cina sebagai dukungan kemerdekaan Taiwan. Justru, aksi tersebut mengobarkan semangat kaum Muda Taiwan untuk lepas dari Cina.
Tzuyu disebut-sebut memiliki andil besar atas terpilihnya Tsai Ing-Wen, presiden perempuan pertama Taiwan. Pasalnya, 19,5 persen dari 56 persen dukungan suara yang diraih Tsai adalah pemilih muda yang terinspirasi gerakan Tzuyu.
"Meski jumlah suara 66 persen lebih rendah sejak 1996, Tsai meraih 56 persen suara, sebagian besar adalah suara pemilih muda. Tsai mendapatkan 6.890.000 suara karena situasi Tzuyu," kata salah seorang pejabat Cina.
"Tzuyu merupakan tamparan di wajah Cina," kata aktivis lokal Wang Dan.
Kinmen, seorang profesor di Universitas Taiwan mengatakan, Tzuyu berhasil mengobarkan semangat patriotisme kaum muda Taiwan lewat aksi beraninya. "Tzuyu membuat generasi muda Taiwan bangkit," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Tsai dipastikan menang dalam pilpres yang digelar Sabtu (16/1/2016) waktu setempat. Pemimpin partai oposisi ini dinobatkan sebagai presiden perempuan pertama Taiwan. Dengan begitu, presiden Taiwan dari KMT Ma Ying-jeou bakal lengser setelah memimpin selama dua periode atau delapan tahun. (Allkpop)