Suara.com - Sebuah wawancara dengan bintang Hollywood, Sean Penn, rupanya telah menjadi biang kesialan bagi salah satu bos kartel narkotika paling kejam di Meksiko, Joaquin "Chapo" Guzman, demikian dikatakan seorang sumber pada Sabtu (9/1/2016).
Dalam wawancara yang diterbitkan pada Sabtu di majalah Rolling Stone itu, Guzman berkisah kepada Penn bagaimana ia mengirim sejumlah insinyur untuk mempelajari tentang struktur terowongan di Jerman. Para insinyur ini kelak akan membantunya kabur dari penjara Meksiko pada Juli 2015 lalu.
Guzman, pemimpin legendaris dari kartel narkotika Sinaloa, kembali ditangkap di bagian barat laut Meksiko pada Jumat pagi (8/1/2016). Ia langsung dikirim pulang ke penjara yang pernah dia bobol, dengan membangun terowongan sepanjang 1,6 km.
Meksiko berencana mengekstradisinya ke Amerika Serikat secepat mungkin, setelah dia ditangkap melalui sebuah proses pencarian yang teliti dan berakhirnya dengan baku tembak sengit, meski Guzman nyaris sekali lolos dari penyerbuan.
Wawancara dengan Penn sendiri dilengkapi dengan beberapa video, yang di dalamnya menampilkan Guzman mengenakan baju-baju berwarna cerah dan sebuah topi hitam di pedesaan.
Penn sendiri menyebut wawancara itu sebagai "wawancara pertama dengan El Chapo yang digelar di luar ruangan interogasi".
Tetapi, tanpa disadari Penn, pemerintah Meksiko rupanya mengetahui wawancara itu dan terus mengikuti gerak-geriknya, demikian kata seorang sumber di pemerintahan Meksiko.
Adapun Guzman pernah dua kali ditangkap oleh pemeritah Meksiko, yakni pada 1993 - berhasil meloloskan diri pada 2001 - dan terakhir pada Februari 2014.
Ketika ditangkap terakhir inilah dia mengutus para insinyurnya ke Jerman, demikian cerita Penn dalam Rolling Stone. Selama tiga bulan di sana, ia meminta mereka belajar membuat terowongan, khususnya yang bisa melewati permukaan air tanah dangkal.
Pada 11 Juli 2015, ia berhasil kabur dari dalam selnya, menyusup melalui terowongan sepanjang 1,6 meter yang khusus digali dari luar penjara oleh para insinyurnya. (Reuters)