Suara.com - Presenter sekaligus dokter, Reisa Broto Asmoro menggelar syukuran Tedhak Siten atau turun tanah untuk putrinya, Ramania Putri Broto Asmoro, di kediamannya jalan Cempakan Putih Tengah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/12/2015).
"Kalau di Jawa ini 7 bulan, Jadi ini untuk pertama kalinya dia (Ramania) injek bumi," kata Reisa usai prosesi acara Tedhak Sinten.
Beberapa prosesi nampak dilakukan di acara tersebut. Seperti Ramania menapaki juadah 7 warna sebagai simbol kehidupan yang akan dilalui oleh si anak, mulai dia menapakkan kakinya pertama kali di bumi ini sampai dia dewasa.
Menaiki Tangga, di mana tangga ini terbuat dari Tebu jenis Arjuna, yaitu tangga yang dibuat dari batang tebu merah hati dan dihiasi kertas warna- warni dan Kemudian di teruskan menapaki pasir. Ini dimaksudkan agar dalam dalam menjalani hidupnya dia siap dengan halangan atau rintangan apapun yang menghadangnya.
"Tadi prosesinya ada dia injek juadah, ada warnanya melambangkan kehidupan, ada siraman juga," jelas Tedjodiningrat, suami Reisa yang ikut mendampingi.
Namun prosesi yang membuat seluruh undangan bertepuk tangan dan tertawa adalah saat Reisa dan putrinya masuk ke dalam kurungan ayam. Dalam prosesi tersebut Rahmania memilih beberapa mainan mainan, alat tulis, uang, ponsel, stetoskop dan sebagainya.
Kemudian anak disuruh mengambil barang yang disukainya. Barang yang dipilih si anak merupakan gambaran dari kegemaran dan juga pekerjaan yang diminatinya kelak setelah dewasa.
"Tadi dia ngambil gitar, kaca, sama globe. Eh dia pilih stetoskop, padahal tadi sengaja udah kita simpan jauh-jauh. Eh dipilih juga. Ada bintang, uang, dan lain-lain padahal tapi tetap aja," lanjut Reisa.