Kisah Ustadz Menangis Dibayar Rp35 Ribu hingga Rp30 Juta

Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 06 Desember 2015 | 09:50 WIB
Kisah Ustadz Menangis Dibayar Rp35 Ribu hingga Rp30 Juta
Ustadz Riza [suara.com/Yazir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dibayar Hingga Rp30 Juta, Ustadz Riza Tak Pasang Tarif

Menjadi seorang pendakwah kondang sebetulnya bukan ekspetasi ustadz Riza Muhammad (32). Sejak dulu di cuma bermimpi menjadi public figure di bidang public speaking seperti presenter atau pembaca berita.

Keinginannya meraih mimpi tersebut dibuktikan dengan mengikuti berbagai audisi pencarian bakat. Misalnya, pada tahun 2004 dia mencoba mengubah nasibnya dengan mengikuti ajang ‘Indonesia Star’ sebagai presenter yang diadakan Metro TV. Dia pun berhasil menjadi finalis.

Selanjutnya, Riza mengikuti ajang DAI TPI. Perlahan tapi pasti, kareirnya mulai terang benderang. Dia diajak main sinetron dan FTV. Tapi karena sepi job lagi, dia memutuskan hijrah ke Bali. Di sana pemilik nama asli May Riza Kurnia ini menjadi presenter kondang.

“Ceramah itu adalah idealis, ketika saya beceramah pekerjaan saya tetap sebagai MC,” katanya kepada suara.com.

Bekal sebagai finalis DAI TPI membuat orang memandangya berkompeten menjadi pendakwah. Terlebih ketika dia sempat bergabung di manajemen Ustadz Solmed pada 2011. Dari situ, stempel sebagai ustadz kondang melekat di dirinya. Riza akhirnya sadar Tuhan menghendakinya sebagai seorang pendakwah, bukan presenter.

Sampai pada suatu titik, wajah Riza mengitari stasiun televisi yang berbeda setiap harinya seperti di tayangan sinetron, acara pencarian bakat sebagai juri, dan acara siraman rohani. Bahkan dia tak memungkiri mendapat julukan ustadz seleb seperti para ustadz lainnya.

“Saya nggak mengerti bagaimana dua kata itu bisa muncul. Siapa yang menggagas saya juga nggak mengerti. Istilah ini muncul mungkin karena sering tampil di acara yang sifatnya bukan hanya ceramah di atas mimbar, bukan pure acara keagamaan, tapi dengan kemasan yang lain. Seperti main sinetron misalnya,” ujar jebolan pesantren Al Abror di Situbondo, Jawa Timur ini.

Seiring kepopulerannya menanjak, media infotaimenT mulai menjadikan kehidupan pribadi Riza sebagai komoditas. Layaknya selebriti, wajah Riza muncul hampir tiap minggu di berbagai tayangan infotaimenT. Stempel ustadz seleb makin melekat saat dia menikahi Indri Giana, bintang sinetron Pesantren dan Rock N Roll. Riza dan Giana sama-sama bermain di sinetron tersebut.

“Saya tidak memungkiri semenjak ada istilah ustadz seleb, ada dua paradigma yang timbul. Pertama, di satu sisi nyaris ada hal-hal privasi yang mulai terganggu. Di satu sisi lagi masyarakat menyukai infotaimen. Saya, istri, sampai anak saya jadi komoditas berita. Media meliput apa saja tentang kami seperti bersih-bersih rumah, bikin mie instan, sampai hal remeh temeh, hal-hal yang nggak penting diangkat sebetulnya,” katanya.

Tapi saat ini, Riza mulai memagari diri. Ada hal-hal tertentu yang tak ingin diekspos lewat media. Apalagi ibunya sempat menegurnya setelah melihat dia dan sang istri tampil mesra di tayangan infotaiment.

“Ibu bilang ‘apa-apaan sih tuh mesra-mesraan. Ibu kan malu sama temen-temen’,” ucapnya sambil tertawa.

“Pernah media saya tolak ketika ibu saya sakit, media mau datang waktu itu. Saya bilang ini kan lagi berduka. Cuma ya, aku rasa media sosok yang mengerti juga kok, kalo kita nggak mau, mereka menerima,” katanya lagi.

Sejauh ini, Riza mengaku tak risih dengan stempel ustadz seleb. Tapi lelaki berlesung pipit ini akan marah bila ada yang menyebutnya sebagai ustadz tarif. “Saya nggak pernah pasang tarif. Saya selalu larang manajemen saya pasang tarif. Kalau ada masyarakat yang minta bantuan saya, berapapun bayarannya saya terima. Masak diminta datang ke acara majlis taklim saya tolak, itu dosa,” ucapnya.

Tapi jujur, kata Riza, bayarannya sebagai pendakwah juga tak kecil bila diundang oleh perusahaan atau didapuk mengisi acara kampanye Pilkada. Dia bisa mengantongi Rp 25 sampai 30 juta sekali ceramah.

“Saya syukuri. Ini kan rezeki dari Allah,” ujar lelaki kelahiran 1 Mei 1983 ini. (Yazir).

REKOMENDASI

TERKINI