Suara.com - Buah hati pasangan artis dan musisi Meisya Siregar dan Bebi Romeo, Lyrics Syabila Mu Saqeena mulai menunjukkan kebolehannya di dunia musik. Bakatnya semakin terasah saat mengikuti pelajaran musik secara formal.
Seiring pertumbuhannya, Syabilla kini mulai ngeh dengan lingkungan sekitar, termasuk gadget. Namun, justru ini yang bikin Meisya ketar-ketir.
Seperti apa Meisya mengasuh buah hatinya? berikut kutipan wawancaranya dengan suara.com belum lama ini di Jakarta.
Bagaimana melihat Syabila yang mulai mengikuti jejak ayah sebagai musisi?
Happy banget. Bahkan, suami aku seneng banget lihat anak-anaknya ngalir. Tapi Bebi tidak mau ada keterlibatan secara dominan untuk membentuk karakter sense of musik dari anak-anak.
Syabila apa pernah protes terlalu banyak latihan musik?
Nggak. Malah aku yang suka bilang ke dia untuk bolos latihan. Malah anak aku menolak dan ingin ikut latihan. Padahal aku tahu dia capek banget. Tapi dia nggak pernah ngeluh.
Soal bagi waktu anak antara sekolah dengan dunia musik?
Sekolah nggak boleh ketinggalan. Jadi kami dari orangtua harus peka kapan dia waktunya istirahat dan kapan dia mulai sekolah dan latihan musik.
Kabarnya Bebi tidak mau mengajarkan Syabila musik?
Masalahnya, Bebi ini bisa belajar musik karena otodidak. Dia nggak ngerti not balok. Begitu dia dikasih not balok, dia malah stres. Cuma paling main piano mereka kerap diskusi, bukan ngajarin.
Punya rencana bikin album untuk Syabila?
Belum ada. Belum berpikir sejauh itu, aku inginnya anak-anak sekolah dulu. Tiap anak punya kecerdasan intelektual yang berbeda-beda. Aku merasa untuk saat ini musik masih hobi saja.
Sulit mengurus anak di zaman sekarang?
Aku sih cuman bisa mengawasi, memproteksi, dan juga menasehati anakku yang sudah sepuluh tahun. Tiap weekend sudah pegang gadget. Meski belum punya akun sosial media, tetapi karena sudah megang gadget jadi itu yang bikin aku wanti-wanti banget.
Ada kekhawatiran lain?
Bahaya sama orang-orang yang mungkin di depan kita kenal baik tetapi punya yang nggak baik kepada kita dan anak kita.
Cara menghindarinya?
Aku ngajarin anak-anak dan latih anak-anak untuk jangan pernah nerima makanan dari orang tidak dikenal. Kalaupun dikenal anak aku minta pamit sama bunda atau ayahnya.
Jadi kita harus selalu membekali anak-anak berulang kali. Soalnya anak-anak kan tergolong susah, besok dikasih tahu biasanya dia lupa lagi.