Jared Leto dan Celine Dion Kenang Korban Serangan Paris di AMA

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 23 November 2015 | 16:52 WIB
Jared Leto dan Celine Dion Kenang Korban Serangan Paris di AMA
Jared Leto saat mengunjungi Kiev Maydan (Independence Square), Ukraina, tempat di mana lebih dari 100 orang anti-pemerintah memprotes pembunuhan oleh polisi pada Februari 2014. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - American Music Awards 2015 bukan hanya sekedar soal musik. Jared Leto naik ke panggung untuk menyambut penampilan Celine Dion yang memberikan penghormatan kepada korban teroris di Paris.

Menjelang Celine menghibur dengan suara merdunya, vokalis 30 Seconds to Mars itu mengeluarkan pernyataan yang menyentuh.

"Awal tahun ini, band saya mengakhiri tur di Eropa dan kami sedang mencari alasan yang baik untuk mampir di salah satu kota favorit kami di dunia, Paris. Kami memainkan pertujukan dadakan di sebuah tempat bernama The Bataclan. Ini indah, damai, dan tak terlupakan," katanya.

Setelah itu, ia bilang,"Satu dari serangkaian serangan teroris di Paris yang mengubah dunia selamanya. 129 orang tak bersalah tewas dn tujuh miliar orang selamanya terluka oleh tragedi mengerikan dan tak masuk akal ini."

Leto juga mengutip pernyataan seorang duda bernama Antoine Leires yang kehilangan seorang istri ketika teroris menyerang gedung pertunjukan Batlacan.

"Antoine Leiris juga berada di Batlacan dan berkata, 'Jumat malam, Anda mengambil kehidupan yang luar biasa, cinta hidup saya, ibu dari anak saya, tapi Anda tidak akan bikin saya membenci. Kalian meminta untuk itu," ujarnya.

Kemudian, Leto melanjutkan kutipannya,"Kau ingin aku takut, untuk melihat senegara saya dengan ketidakpercayaan? Anda hilang. Kami hanya berdua sekarang. Anak saya dan saya. Tapi kami lebih kuat dari semua tentara di dunia."

Sementara kamera telah menyorot Celine Dion yang akan membawakan lagu Hymne a L'Amour, Leto punya pesan terakhir untuk menyatukan bangsa.

"Malam ini, kita menghormati para korban kekerasan yang tak terbayangkan yang telah terjadi di Paris dan di seluruh dunia," katanya.

"Masalah Prancis. Masalah Rusia, masalah Suriah, masalah Mali, masalah Amerika. Masalah urusan seluruh dunia dan perdamaian adalah mungkin."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI