Suara.com - Band rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal (EODM) tengah jadi sorotan setelah penampilan mereka di gedung konser Batlacan, Paris, Prancis, dibom teroris pada Jumat, 13 November 2015 hingga menewaskan hampir 100 orang.
EODM akhirnya berkomentar soal serangan teroris untuk pertama kalinya mereka alami. Mereka memposting pernyataan di laman Facebook dan Twitter pada Rabu, 18 November.
Mereka mengatakan, mereka sudah aman berada di rumah tapi "ngeri dan masih berusaha menenangkan diri dengan apa yang telah terjadi di Prancis".
Mereka juga mengirimkan belasungkawa terhadap para korban yang tewas termasuk manajer merchandise Nick Alexander dan juga penggemar.
"Meskipun terikat dalam kesedihan dengan korban, para penggemar, keluarga, warga Prancis dan semua yang terkena dampak terorisme, kami bangga untuk berdiri bersama-sama, dengan keluarga baru kami, sekarang disatukan oleh tujuan bersama cinta dan kasih sayang," tulis mereka.
Band yang aktif sejak 1998 itu lalu melanjutkan tulisannya, mereka mengucapkan terima kasih kepada polisi Prancis, FBI, AS, dan Departemen Negara Prancis, dan terutama semua orang di ground zero bersama mereka yang saling membantu.
Pernyataan itu disertai dengan gambar yang diambil dari debut album mereka, Peace Love Death Metal, namun latarnya diberi warna bendera Prancis.