Suara.com - Aktor Indonesia ternama Reza Rahadian menyebut Christine Hakim sebagai seorang aktris yang berani untuk terus mengembangkan diri sebagai seniman peran.
"Ibu Christine Hakim, di usianya yang sangat matang, tetap konsisten bermain film dan berani mengeksplorasi dirinya, tidak terbatas dengan peran yang itu-itu saja," ujar Reza usai acara pemberian bintang jasa dari pemerintah Jepang kepada Christine Hakim di Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Reza, pemeran Habibie dalam Habibie & Ainun, mengakui dirinya penggemar berat aktris yang terkenal dalam perannya sebagai Tjoet Nyak Dhien tersebut.
Kiprah Christine Hakim dalam dunia film menjadi inspirasi bagi Reza dalam menjalankan profesinya.
"Dia adalah sosok yang sangat menginspirasi dan konsisten. Saya banyak belajar dari beliau," tutur aktor utama film Guru Bangsa: Tjokroaminoto tersebut.
Bahkan, di luar film, Reza mengakui hubungannya dengan Christine Hakim cukup dekat, terutama karena aktris kelahiran Kuala Tungkal, Jambi tepat di Hari Natal pada tahun 1956 itu menurutnya sangat menjunjung spiritualitas.
"Ibu sangat menilai hidupnya dan menjunjung spiritualitas, begitu pula saya. Jadi kami sering mengobrol tentang hal ini," kata aktor bernama lengkap Reza Rahadian Matulessy itu.
Christine Hakim mendapatkan bintang jasa "The Order of the Rising Sun, Gold Rays With Rosette", karena jasa dan perannya dalam pertukaran budaya dan peningkatan kesepahaman antara Indonesia dan Jepang. Penghargaan diberikan langsung oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki.
Christine Hakim sendiri pertama kali dikenal di Jepang setelah menjadi delegasi dalam Asia Pacific Festival pada tahun 1976. Kemudian pada tahun 1982, dia kembali ke Negeri Matahari Terbit untuk memenuhi undangan dari Japan Foundation, sebagai tamu pada Japan Foundation South East Asia Film Festival.
Pada 1989, film Tjoet Nyak Dhien yang dibintangi perempuan yang pernah menjadi juri di Festival Film Cannes di Prancis ini juga sempat masuk dalam kompetisi Tokyo International Film Festival.