Suara.com - Semua musisi yang tampil bersama band rock asal California, Amerika Serikat, bernama Eagles of Death Metal (EODM) dipastinya selamat tanpa cedera dari serangan teror yang mematikan ketika mereka konser di Paris.
Namun, sayangnya ada kru band yang tewas dalam serangan itu, menurut penuturan kerabat mereka seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Nick Alexander, manajer merchandise band asal Inggris diidentifikasi tewas dalam sebuah pernyataan keluarganya. Nick salah satu dari 89 orang yang merenggang nyawa ketika orang-orang bersenjata menyerbu gedung musik Bataclan di tengah acara pada Jumat malam.
"Nick meninggal saat melakukan pekerjaan yang dicintainya dan kami merasa sangat terhibur setelah mengetahui ia dihargai oleh teman-temannya di seluruh dunia," kata keluarga.
Nick sendiri telah bekerja di meja merchandiser untuk sejumlah band yang melakukan tur di Eropa, termasuk the Black Keys and the Disco, seperti dilaporkan majalah Rolling Stone.
Kantor agensi berita Prancis, Agense France-Presse melaporkan pada Sabtu, bahwa EODM telah memutuskan memperpendek tur Eropa dan kembali ke markas, mengutip seorang petinggi dari promotor konser Nous Productions.
Bataclan sendiri merupakan salah satu dari beberapa tempat di sekitar Paris yang jadi target teroris. Mereka memberondongkan senapan dan meledakkan bom pada Jumat malam.
Pemerintah Prancis telah mengatakan bahwa itu merupakan serangan terkoordinasi yang menewaskan sedikitnya 129 orang. ISIS sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada Sabtu.
EODM berada di panggung saat serangan di Bataclan. Band itu dibentuk pada akhir 1990 di Palm Desert, California, oleh Jesse Hughes dan Josh Homme. (Reuters)