Suara.com - Kondisi kesehatan Drs Suyadi atau dikenal dengan julukan Pak Raden sudah terlihat sejak Kamis (29/10/2015). Hal ini diceritakan Nanang, laki-laki yang merawat almarhum selama 39 tahun.
"Badannya sudah panas sejak hari Kamis. Saya bilang bapak badannya panas, tapi kata pak Raden nggak panas," kata Nanang ditemui di rumah duka, Sabtu (31/10/2015).
Karena kondisinya yang memburuk, Nanang meminta izin kepada pihak manajemen untuk membawa Pak Raden ke rumah sakit.
"Saya bilang manajemennya pak Sodjo nanti hari jumat aja mau dibawa. Saya malah disuruh pulang, tapi saya tetep di rumahnya. Dia bilang 'Nang, pulang saja tapi lampu nyalahin'," lanjutnya.
Nanang akhirnya memilih untuk menginap di ruah almarhum. Sekira pukul 03.00 WIB dini hari, pak Raden memanggilnya. Dia diminta mengantar ke kamar mandi.
"Saya anter dia ke kamar mandi, megangin dia sempai keringetan karena takut jatuh," cerita Nanang.
Nanang kaget, melihat Pak Raden tidak bergerak di kamar mandi. "Pas lagi dikamar mandi bapak saya panggil diem aja. Saya bopong ketempat tidur, baru saya telepon pak sojo manejernya. Akhirnya dibawa ke Rumah sakit jam 5 pagi, dari situ kondisinya sudah nggak tahu lagi," lanjutnya.
Pak Raden hanya mampu bertahan selama 17 jam. Dia meninggal di rumah sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat Jumat (30/10/2015)pukul 22.20 WIB.