Ada niat mengawinkan dangdut dengan EDM?
Kenapa nggak? Dangdut kan musik fleksibel. Selama ini saya coba untuk melebarkan dangdut. Musik dangdut saya kan saya masukin unsur lain, ada orkestranya, klasik, popnya juga. Kemudian juga saya bikin agak british. Mungkin dengan ada EDM juga, ya why not. Yang penting gimana caranya bisa nge-blend unsur-unsur itu tadi.
Tantangannya?
Ada yang bilang kesannya jadi maksa. Itu sih tantangannya bagaimana bisa memasukan unsur yang nggak lazim di EDM tapi jadi tetap enak. Kayak lagu Arash yang judulnya Broken Angel, itu ada unsur Timur Tengahnya ada dangdut juga, tapi dibikin EDM.
Sudah pernah coba?
Iya. Kayak di minggu awal saya gabung di The Remix, saya bawain lagu Menunggu. Lalu saya coba juga lagu Ada Apa Dengan Cinta dengan dangdut dan EDM.
Maybe, music is universal. Nggak bisa dikotak-kotakan, nggak hanya dangdut. Bahkan Justin Timberlake aja bisa memenangkan awars untuk dua genre berbeda untuk album Pop dan RnB terbaik.
Jadi nanti bakal dateng ke Djakarta Warehouse Project 2015 (acara dance music)?
Bisa jadi, kayaknya sih iya. Udah ada tiketnya juga sih, hahaha. Kalau nggak ada kerjaan ya jalan, kalau tiba-tiba ada kerjaan ya kerja dulu baru ke sana.
Sepertinya serius di EDM?