Suara.com - Indra Perdana Sinaga atau dikenal Naga "Lyla" setuju dengan pembentukan kader bela negara. Menurutnya, bela negara tak selalu harus diartikan sebagai kegiatan militer untuk meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
"Dukung dan setuju. Banyak positifnya. Karena bisa jadi punya nasionalitas tinggi," kata Naga saat ditemui di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).
Selain itu, kata dia, kegiatan bela negara juga akan membawa pandangan lain bahwa masyarakat bukan hanya waspada terhadap perang fisik, tapi juga perang terhadap sesuatu yang bisa mengancam kesatuan bangsa dan negara, seperti narkoba dan hal yang bisa menyebabkan disintegrasi.
"Bela negara bukan sekedar perang dalam arti sebenarnya tapi juga perang melawan narkoba, atau kita rentan disintegrasi, kita gampang diadu domba. Jadi ya, gimana biar kita bisa tinggal dalam berbagai keberagaman. Itu juga bagian bela negara," pungkasnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan, program pembentukan kader bela negara merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi dua ancaman, baik militer maupun non militer.
Melalui pelatihan tersebut, kementerian mencanangkan tahun ini berhasil menyiapkan 4.500 warga sipil pembina kader bela negara. Di tahun-tahun berikutnya, para pembina tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya.