Suara.com - Artis sekaligus politisi Nasdem Didi Mahardika meminta media online detikcom melakukan klarifikasi dan meminta maaf akibat pemuatan berita yang menyudutkan namanya.
Berita tersebut memuat pernyataan Didi tentang permintaan maaf negara kepada Bung Karno. Di mana, inti berita tersebut menyudutkan Didi lantaran statementnya yang menolak negara meminta maaf kepada Bung Karno.
"Kami akan menggunakan UU 40/1999 tentang pers, di mana kita bisa ajukan hak jawab, kemudian agar bisa dilakukan pencabutan dengan permohonan maaf terhadap berita yang salah. Jadi harus diakui kalau dia salah. Ini supaya tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar kuasa hukum Didi, Deny Lubis dalam konfrensi persnya di kediaman Didi, Jakarta, Minggu (11/10/2015).
Dia mengatakan, telah mengirimkan surat somasi ke detikcom hari ini dan memberikan waktu tujuh hari supaya berita tersebut dicabut lagi.
Meski dia mengakui, detikcom sudah melakukan permintaan maaf, namun hal itu dirasakan kurang. Dia pun akan membawa protesnya ini ke dewan pers supaya ada sanksi yang tegas.
"Kita akan sampaikan ke dewan pers supaya ada sanksi untuk yang menulis dan medianya. Biar ini tidak jadi opini," tutur Deni.
Dalam kesempatan itu, Didi turut mengklarifikasi, bila berita itu bukanlah pernyataannya. Dia juga mengaku tidak pernah diwawancarai oleh wartawan detikcom.
"Saya tidak pernah diwawancarai detikcom. Bahkan saya tanya, dia (wartawan) nelpon ke nomor siapa? Dia kasih nomor dan itu bukan nomor saya. Saya coba nomor itu, ternyata itu yang nerima telpon namanya si Alan," tutur Didi.
Didi mengatakan, ekses dari pemberitaan ini cukup panjang, bahkan sudah menyebar luas via media sosial. Dia pun mengaku dirugikan atas berita tersebut.
"Berita ini fitnah, saya ditegor keluarga dan partai saya," ujar dia.