Suara.com - Model Anggita Sari membantah tudingan dibooking Rp8 juta hingga Rp20 juta untuk jasa melayani lelaki hidung belang sekali kencan.
Anggita bahkan memasalahkan inisial AM-belakangan berubah menjadi AS, yang disebut-sebut ditangkap dalam razia prostitusi dan narkoba yang dilakukan aparat kepolisian Poklrestabes Surabaya di hotel di kawasan Jalan Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu 2 September 2015 lalu.
"Saya tidak berkata macam-macam. Saya cuma mengungkapkan inisial saja, kan selama ini banyak orang bingung," katanya dalam jumpa pers di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2015).
Anggita memang sempat dibawa ke Polwiltabes Surabaya, Jawa Timur untuk dimintai keterangan. Namun, kata dia, karena tak cukup bukti dia kemudian dibebaskan.
"Saya tidak pernah ngomong seperti itu, dan di sana juga belum terjadi apapun. Barang buktinya juga masih utuh. Jadi itu yang membuat saya keluar. Kalau memang saya tidak salah buat apa saya tutup-tutupi. Takutnya publik menilainya kayak bagaimana," lanjut nya.
Anggita Sari terjaring operasi narkoba dan prostitusi yang dilakukan kepolisian Polrestabes Surabaya awal September lalu. Menurut Ezy, manajer Anggita, ini hanya kasus salah tangkap.
"Kata polisi dia terlibat prostitusi. Katanya polisi menemukan barang bukti berupa handphone dan puluhan kondom. Buat apa dia menyimpan kondom sebanyak itu? emang mau jualan," lanjut Ezy kala itu.