Apa jadinya kalau dari iseng-iseng jadi sebuah malapetaka? Hal itu yang dialami oleh tiga laki-laki, Afandi (Tora Sudiro), Richard (Tanta Ginting) dan Djay (Adipati Dolken).
Karena iseng menggoda seorang perempuan bernama Mel (Ayushita), ketiganya merasa terkena kutukan. Tiba-tiba ketiganya terkena sial dan berubah menjadi perempuan secara emosional dan juga tingkah laku.
Afandi yang terkenal pendiam istrinya, berubah menjadi sosok yang lebih banyak bicara. Sang istri justru curiga Afandi berubah karena diduga punya selingkuhan. Pasalnya, istri Afandi menemukan sebuah lipbalm di kantung celananya. Padahal lipbalm itu milik Afandi. Dia gemar memakai lipbalm layaknya perempuan usai terkena kutukan.
Sedangkan Djay, mengalami perubahan emosi yang drastis. Dia lebih mudah tersinggung dan sensitif seperti perempuan yang tengah datang bulan. Hal itu membuat rencana pernikahannya terancam gagal.
Richard juga tak kalah sial. Laki-laki yang biasa menyepelekan perempuan ini ternyata jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Lola. Tapi ternyata, Lola tak lain anak dari Afandi. Tentu saja Afandi tak serta merta memberikan izinnya.
Seketika, ketiganya mendatangi Windy (Rianti Cartwright). Windy adalah seorang psikolog yang akan membantu emosi ketiganya. Apakah dengan mendatangi Windy kesialan dan kutukan ketiganya menghilang? Padahal kutukan itu datang karena mereka menggoda Mel.
Film arahan Ardy Octaviand itu berisikan candaan ringan namun sarat akan pesan tentang rasa hormat pada perempuan. Di film ini, tiga tokoh utamanya diberikan pelajaran untuk merasakan bahwa menjadi perempuan itu tidak mudah.
Banyak hal yang bisa mengganggu emosinya, seperti saat sedang PMS (Pra Menstruasi Syndrom) dan hal lainnya yang terjadi di luar keinginan perempuan.
Sutradara: Ardy Octaviand
Pemain: Tora Sudiro, Adipati Dolken, Tanta Ginting, Rianti Cartwright, Ayushita,
Genre: drama komedi
Mulai tayang: 23 September 2015