Suara.com - Kesepakatan antara Pharrel Williams dengan peritel Afrika Selatan, Woolworths, telah menimbulkan protes di negara tersebut.
Pada Senin, 21 September 2015 lalu, sekitar 500 demonstran pro-Palestina berkumpul di luar Cape Town Grand West Casino, tempat Pharrel konser nanti.
Para pengunjuk rasa terlihat memegang perangkat protes berbunyi, "Boikot Pharrell", "Boikot Apartheid", dan "Bebaskan Palestina" untuk menanggapi kolaborasi Pharrell dengan Woolworhts.
Perusahaan Afrika Selatan itu dituduh menggunakan produk pertanian Israel yang di tanam di wilayah Palestina. menurut Reuters, konser Pharrell ini tidak akan mundur meskipun mendapat protes.
Salah satu pengunjuk rasa bernama Ashraf Salie mengatakan, "Dengan bekerjasama dengan Woolweorths, Pharrell mendukung Israel, sebuah negara yang mendukung penindasan Palestina, sebuah negara yang merupakan negara apartheid baru."
Beberapa pengendara yang lewat pun mengacungkan kepalan tangannya sebagai dukungan terhadap para pemrotes,.
Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel cabang Afrika Selatan, meluncurkan protes terhadap Pharrell dalam sebuah pernyataan.
"Pharrell Williams telah ditargetkan karena keputusan yang disengaja dan diberitahu untuk berkolaborasi dengan Woolworths. Woolworths adalah perusahaan yang mempertahankan hubungan dagang dengan Apartheid Israel dan target saat kampanye boikot konsumen terbesar yang terlihat di Afrika Selatan sejak demokrasi."
Woolworths sendiri membantah tuduhan BDS bahwa sumber perusahaan itu dihasilkan dari wilayah Palestina yang diduduki Israel. Mereka menyatakan, kurang dari 0,1 persen makanan yang berasal dari Israel dan semua impor mematuhi pedoman dari pemerintah Afrika Selatan.