Ketika Nelayan dan Musik Jazz Berpadu

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 13 September 2015 | 21:27 WIB
Ketika Nelayan dan Musik Jazz Berpadu
Penampilan Vina Panduwinata diJazz PAntai Banyuwangi 2015. (Antara/Budi Candra Setya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Jazz Pantai Banyuwangi 2015 di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (12/9/2015) malam mampu membius ribuan penonton. Penonton larut penampilan penyanyi yang tampil,  yakni Vina Panduwinata, Marcell Siahaan, Shena Malsiana, Citra Scholastika dan Once Mekel.

Lalu lalang nelayan dan kapal penyeberangan di kawasan dengan pemandangan Selat Bali menambah suasana alami kesemarakan perhelatan di bibir pantai tersebut.

Shena membuka perhelatan dengan menyanyikan lagu asli Banyuwangi, Rehana. Lagu Using, suku asli Banyuwangi tersebut, dinyanyikan dengan aransemen jazz.

"Lagu ini bagus sekali, tapi cukup susah membawakannya. Aku harus latihan 'nonstop' sejak 'H-2'. Aku senang bisa membawakannya," kata Shena yang merupakan alumnus program pencarian bakat menyanyi tersebut.

Dilanjutkan oleh Marcel Siahaan yang menghadirkan suasana galau dengan lagu-lagunya. Ribuan penonton larut dalam lagu romantis berbalut jazz yang diusung pelantun lagu "Semusim" itu.

Sementara Citra Scholastika giliran membawa suasana ceria. Dengan gaya centilnya, jawara Indonesian Idol tersebut berhasil mengajak penonton turut berjoget mengiringi lagunya. Mulai dari lagu "Aku Pasti Bisa", "Do Re Mi", hingga "Everybody Knew".

Larutnya malam ternyata tidak membuat penonton beranjak menikmati dinginnya angin laut. Penampilan Once Mekel yang dimulai pukul 23.00 WIB justru membuat penonton semakin larut mengikuti syair-syair lagu yang dibawakan Once, yakni "Anggun", "Cemburu", "Dealova", dan dipungkasi lagu "Separuh Nafas".

Jazz Pantai Banyuwangi ditutup oleh penampilan menawan penyanyi si "Burung Camar" Vina Panduwinata. Malam itu Vina yang mengenakan gaun berwarna keperakan membawakan delapan lagu dengan suara serak khasnya, seperti "Biru", "Di Dadaku Ada Kamu", "September Ceria", dan "Surat Cinta".

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ajang Jazz Pantai diharapkan bisa mendorong promosi pariwisata Banyuwangi, khususnya untuk destinasi wisata pantai. Sektor pariwisata, kata Anas, menjadi salah satu andalan untuk menggerakkan perekonomian di tengah tantangan perlambatan ekonomi yang saat ini sedang dihadapi Indonesia.

"Jazz Pantai ini konsepnya pariwisata berbasis kegiatan (event tourism). Di banyak tempat, event tourism adalah cara efektif untuk memperpanjang siklus destinasi. Sehingga, wisatawan bisa lebih lama tinggal dan otomatis belanjanya juga lebih besar. Sebagai contoh, setelah menikmati pantai atau naik Kawah Ijen, bisa menonton Jazz Pantai di Pantai Boom atau sebaliknya," ujarnya.

Anas menambahkan, Jazz Pantai sengaja digelar di Pantai Boom Banyuwangi sebagai bagian dari revitalisasi pantai tersebut. Sebelum disentuh Pemkab Banyuwangi yang bersinergi dengan kelompok masyarakat setempat, pantai tersebut nisbi kotor.

Dalam tiga tahun terakhir revitalisasi dilakukan. Taman Digital dengan amphitheatre dibangun bersinergi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Ada pojok makanan yang bersih dan fasilitas ibadah juga selesai dibangun. Saat ini, Pantai Boom kian ramai dikunjungi wisatawan dan telah memberi denyut ekonomi untuk warga sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI