Suara.com - AS, (23), artis dan model asal Jakarta, menjadi satu dari beberapa perempuan yang ditangkap Porestabes Surabaya, di sebuah hotel di kawasan Surabaya selatan atas dugaan terlibat prostitusi dalam jaringan.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Takdir Mattanete mengatakan, AS menjadi korban dari dua mucikari yang menjalankan bisnis prostitusi dalam jaringan, masing-masing berinisial YY dan BS, yang statusnya masuk dalam daftar pencarian orang.
Perwira menengah itu menjelaskan, oleh mucikarinya, AS dibanderol harga Rp8-10 juta untuk sekali kencan. Sementara itu, empat perempuan lain yang turut diciduk bertarif lebih rendah.
"Ada juga sejumlah wanita-wanita lain yang mengaku berprofesi sebagai 'sales promotion girl', tapi tarifnya di bawah AS," kata Takdir seperti dikutip Antara.
Modus dalam menjalankan aksiknya, lanjut dia, kedua mucikari menawarkan wanita-wanita melalui grup di BlackBerry Messenger (BBM) dan Facebook (FB).
"Empat SPG dan AS sementara ini masih berstatus sebagai korban. Tapi karena ada yang positif narkoba maka kami koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba menindaklanjutinya," sambung Takdir.
Sebelumnya diberitakan, saat diciduk polisi, AS dalam kondisi mabuk. Setelah dilakukan tes urine, AS terbukti positif menggunakan narkoba.