Atris Ayushita pernah merasakan bully ketika duduk di bangku SD dan SMP. Oleh Karena itu, ia mendukung program kampanye pendidikan hak asasi manusia bertajuk Hand Cream That Gives A Helping Hand untuk mendukung Museum HAM (Omah Munir) yang terletak di Jalan Bukit Berbunga, Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur.
"Hari ini kita sedang mengadakan champagne salah satu produk kecantikan yang mendukung almarhum Munir. Jadi nanti kalau beli satu kita bisa memberi sumbangan sebesar Rp5000, gunanya untuk menambah fasilitas di museum Munir," kata Ayu yang juga digandeng oleh sebuah produk kecantikan, saat jumpa pers di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2015).
Artis yang tergabung di grup vokal Bukan Bintang Biasa (BBB) ini mengaku saat berada di bangku SD dan SMP sering mendapat bully secara fisik dari teman-temannya, sehingga ia bersemangat mengikuti kampanye ini.
"Dulu waktu SMP pernah jadi korban kekerasan. Jadi itu triger aku untuk peduli. Aku jadi ngerti rasa sakitnya kayak gimana, rasanya seperti apa, traumanya berapa lama jadi aku sedikit banyak menceritakan pengalaman aku seperti itu," lanjutnya.
Diakui Ayu saat ini dirinya sedang aktif dan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan sosial. Untuk kasus pejuang HAM Munir ada rasa unsur kejahatan kemanusiaan di sana.
"Cuman dianggap kita bisa lihat benang merahnya adalah hak azazi manusi," jelasnya.
Artis berzodiak Gemini ini menyayangkan banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia yang mengkampanyekan HAM namun hasilnya untuk kepentingan pribadi.
"Tetapi yang kita tahu orang Indonesia kurang pemahaman soal hak azazi manusia," ungkap dia.