Suara.com - 17 Agustus lalu, Indonesia merayakan dirgahayu kemerdekaannya ke-70. Sayangnya, banyak yang beranggapan nasionalisme masyarakat justru makin pudar. Hal ini tak lain budaya Barat yang marak masuk ke Tanah Air. Mulai dari musik, fashion hingga tekhnologi.
Keprihatinan juga dirasakan penyanyi dagdut Annisa Bahar. Sebagai warga negara Indonesia, dia sedih nasionalime masyarakat tergerus. Khususnya di industri musik.
Berikut curhat Annisa kepada suara.com saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.
Seperti apa kamu melihat semangat nasionalisme masyarakat saat ini?
Nasionalis udah agak pudar dengan adanya budaya asing. Terutama Korea. Orang sepertinya lebih bangga dengan K-Pop.
Kalau dari segi budaya aku pengennya kita lebih mengenalkan tradisi budaya asli Indonesia seperti Jaipong atau tari Jawa, Aceh, Padang, Betawi dan tari daerah lain yang harusnya jadi kebanggan bangsa.
Siapa yang sepatutnya disalahkan?
Pemerintah (presiden Jokowi). Karena memang nggak bisa disalahkan budaya luar lebih berani keluar uang untuk mengenalkan budayanya ke bangsa lain. Jadi kesannya tuh, bangsa luar bisa diterima dan bisa cari uang di negara kita enak. Artis dari luar di negara kita jadi artis hebat. Tapi, kalau artis kita ke negara mereka kan nggak sama kayak mereka yang ke sini.
Ada pesan buat pemerintahan Presiden Jokowi?
Kalau bisa pemerintah konsen dengan pengenalan budaya. Jangan Korea aja yang booming. Jangan konser Korea aja yang bisa ramai. Sedih, musisi luar meledak, kita sendiri musisi dalam negeri bikin konser malah sepi. Padahal artis kita bagus-bagus. Tapi nggak terpublikasi dengan baik.