Suara.com - Desainer Hengky Kawilarang akhirnya meminta maaf setelah sempat melarang media memotretnya. Dia mengaku tak bermaksud kasar atau merendahkan profesi wartawan.
"Kalau mau motret saya lagi di luar nggak apa-apa. Kasihan yang lain menunggu antrean sidang ikut terekspose. Saya minta maaf kepada wartawan tadi yang mengambil foto saya secara candid (diam-diam)," kata Hengky ditemui usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2015).
Lebih lanjut Hengky mengatakan, dirinya menghargai kerja jurnalis dalam mencari berita. Meski kenyataannya dia merasa sering dirugikan dengan pemberitaan media yang dianggap menyudutkan.
"Kalian buat berita secara beda. Yang tadinya A jadi B, saya nggak pernah protes. Karena saya tahu itu pekerjaan kalian," ungkap Hengky.
Dalam sidang putusan hari ini, Kamis (27/8/2015) Hengky dijatuhi hukuman 11 bulan penjara potong masa tahanan oleh hakim. Dia dinyatakan bersalah dan terbukti secara sah melakukan tindak pidana penggelapan.
Putusan ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni 2 tahun 3 bulan kurungan. Ditemui usai sidang, Hengky menyatakan tak menutup kemungkinan mengajukan banding.
"Kalo dibilang puas, ya saya tentu inginnya bebas ya," ungkap Hengky.
Kasus yang dialami Hengky bermula dari arisan yang diadakan dengan salah satu pesertanya, yakni Jeng Ana. Saat jatah kocokan Ana keluar, Hengki justru tak memberikan uang tersebut. Seharusnya, Ana mendapat uang senilai Rp 1,5 miliar.