Jenderal Soedirman: Kisah Gerilya Panglima Besar Usai Proklamasi

Madinah Suara.Com
Rabu, 26 Agustus 2015 | 06:38 WIB
Jenderal Soedirman: Kisah Gerilya Panglima Besar Usai Proklamasi
Trailer film Jendera Soedirman. [Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Soekarno-Hatta di tahun 1945 tak sepenuhnya bermakna kebebasan. Pasalnya, tentara Belanda melakukan agresi militer untuk mencoba kembali merebut Nusantara.

Pada 19 Desember 1948 tentara kompeni menyerang Yogyakarta, yang pada saat itu menjadi Ibu Kota Republik Indonesia. ketika itulah Panglima Besar Jenderal Soedirman menjalankan taktik perang gerilya demi menyelamatkan kedaulatan RI. Kisah perjuangan ini yang dituangkan sutaradara Viva Westi dalam layar lebar berjudul Jenderal Soedirman.

Meski sedang sakit parah, Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) membuktikan pengabdiannya pada negara. Dia tetap memimpin pasukan bertempur melawan penjajah Belanda di medan perang.

Ditemani tangan kanannya, Tjokropranolo (Ibnu Jamil), sang jenderal dengan gagah berani melawan tentara Belanda dengan persenjataan yang minim. Karena sakit paru-paru yang dideritanya, saat berperang dia bahkan terpaksa ditandu anak buahnya.

Sementara Soedirman bergerilya, pemerintahan Indonesia carut marut setelah Belanda melumpukan kabinet bentukan Soekarno. Presiden Soekarno (Baim Wong) dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (Nugie) pun diasingkan dari Ibu Kota.

Keadaan diperparah dengan kemunculan gerakan komunis di bawah kepemimpinan Tan Malaka (Mathias Muchus). Namun, hal tak tersebut tak menyurutkan perjuangan Soedirman mengusir Belanda dari Bumi Pertiwi.

Dengan tak tik perang gerilya, Soedirman perlahan berhasil membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Hingga akhirnya mereka membuat kesepakatan untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia dengan menandatangani perjanjian Room-Royen.

Film ini memberikan sisi lain Jenderal Soedirman yang tidak banyak diketahui orang. Sayangnya, akhir cerita terkesan anti klimaks. Karena hasil perjuangan Soedirman mempertahankan kemerdekaan Indonesia hanya disimbolkan dengan pelukan selamat dari Soekarno dan Hatta, tanpa memperlihatkan sisi kebahagiaan para pejuang lainnya yang bersusah payah di medan perang.

Tak ada pelukan atau air mata bangga keluarga yang menyambut para pejuang kembali ke rumahnya masing-masing. Tidak ada pula istri dan anak-anak Soedirman yang menanti kepulangannya dalam keadaan selamat setelah bergerilya selama tujuh bulan lamanya.

Judul          : Jenderal Soedirman
Sutradara : Viva Westi
Pemain      : Adipati Dolken, Ibnu Jamil, Baim Wong, Nugie, Mathias Muchus
Tayang       : 27 Agustus 2015

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI