Suara.com - Musisi Reggae Tony Q "Rastafara" menuangkan keprihatinannya dengan kondisi Indonesia lewat album kompilasi berjudul Akulah Sejarah.
"Ini berawal dari sebuah kegelisahan, akhirnya kita realisasikan dalam karya-karya yang sangat berpotensi," kata Tony saat jumpa press di kawasan Bulungan, Jakarta Selata, Senin (24/8/2015).
Kompilasi Akulah Sejarah memuat 9 lagu yang diisi oleh sejumlah yakni Komunitas Seni Bulungan, Njet Barmansyah dari The Flowers, Riffy Putri, Anies Saichu, Steven Jam dan Ipang Lazuardi. Dari mereka, kata Tony, ide lagu kebangsaan bernafas Reggae tersebut lahir.
"Dimulai dari carut marut politik. Lepas dari area politik, apa yang harus kita kupas dari tanggal (hari libur nasional), kenapa itu sangat penting. Dari ngobrol-ngobrol tercetus ide bertemakan lagu ide hari-hari nasional," papar Tony.
Tony berharap kompilasi ini bisa menjadi pesan kebangaan kepada orang-orang di negeri ini, terutama anak muda untuk dijadikan sebagai alat untuk menumbuhkan rasa nasonalisme dan pengingat sejarah di negeri ini.
"Lirik tidak harus berorientasi pada komersialisasi. Semoga bisa didengar semoga lagu-lagu ini membuat dampak positif siapa yang mendengarkan karena album ini tidak bicara uang," tandas Tony.