Suara.com - Artis Velove Vexia menjelaskan kondisi kesehatan ayahnya, pengacara Otto Cornelis Kaligis saat berada di rumah tahanan KPK di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Guntur Kodam Jaya.
"Papa kan ada (penyakit) jantung, ada diabetes, ada juga maag akut. Ya banyaklah penyakitnya. Usia Papa kan udah uzur udah perlu banyak asupan vitamin," kata Veloveditemui di gedung KPK Jakarta, Senin (27/7/2015). Ini merupakan kunjungan kedua Velove sejak Kaligis ditahan pada 14 Juli 2015 lalu.
Namun kali ini, Velove hanya ditemani oleh dua orang rekannya saat berkunjung. "Jadi ternyata 'list' yang masuk belum semuanya di-approve KPK, cuma ada beberapa, cuma ada beberapa keluarga, masih banyak adik-adik dan kakaknya Papa, dan juga tante-tante aku yang lain juga belum boleh ketemu, gak tahu katanya masih dalam proses," ungkap Velove.
Pada Jumat (24/7), OC Kaligis melalui pengacaranya, Afrian Bondjol menyatakan tidak bersedia diperiksa sebagai saksi, karena mengaku sakit dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter KPK. Waktu itu, disimpulkan Kaligis harus dirujuk ke dokter spesialis syaraf (neurolog).
"Kemarin itu kan sempat naik tensinya," tambah Velove.
Velove ogah banyak bicara mengenai persoalan kasus ayahnya. "Yang disampaikan itu Papa ngejelasin ke aku dan mungkin pernah ngomong juga ke media kalau Papa itu bukan rampok uang negara, gak pernah nyuap hakim, itu sih yang diulang-ulangi lagi ke kita," tambah Velove.
Velove pun meminta dukungan agara ayahnya sehat menjalani masa tahanan di Denpom Guntur.
"Pokoknya minta dukungan aja pada semuanya, media untuk doain papa semoga sehat di dalam, walau dokter pribadi ada beberapa, cuma kita dari keluarga gak bisa langsung kasih dokter yang kita mau," jelas Velove.
Seperti diketahui, O.C Kaligis ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK setelah melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap kasus suap Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara(PTUN) Medan oleh anak buahnya, M Yagari Bastara Guntur alias Gerry. Diduga, ada keterlibatan Kaligis dalam kasus yang diungkap melalui operasi tangkap tangan tersebut. (Antara)