Suara.com - Pasangan musisi yang punya pengaruh besar di industri musik dunia, Beyonce dan Shawn Corey Carter alias Jay Z mencoba membeli hak paten bendera konfederasi untuk menghentikan insiden serupa dengan penembakan di Charleston, baru-baru ini.
Bendera konfederasi dikenal sebagai 'bendera perang' untuk bagian selatan Amerika. Bendera tersebut diboyong oleh penembak bernama Dylann Roof atas motif rasial yang kemudian menyerang gereja sehingga mengakibatkan terbunuhnya 9 orang tak berdosa.
Bendera itu sejatinya dibuat sebagai representasi supremasi kulit putih dan mengkampanyekan perbudakan.
Beyonce dan Jay Z mempertimbangkan membeli paten bendera agar bisa menghentikan siapa pun yang punya keinginan memproduksi dan memperdagangkannya.
Ralp Hammerstein, pengacara pasangan ini, mengatakan kepada Newswatch33.com bahwa kliennya bersikeras membeli hak paten bendera konfederasi.
"Jika klien saya berhasil, membeli hak berarti siapa pun yang ingin memproduksi memakai bendera konfederasi harus mendapat izin dari nyonya dan tuan Carter," katanya.
Mereka berharap biaya yang dikeluarkan untuk membeli paten sebesar 280 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4,1 triliun. (Metro)