Suara.com - Desy Ratnasari berharap adanya penyuluhan mengenai perlindungan anak dari kekerasan. Pasalnya, Desy tidak ingin tragedi Angeline terulang lagi.
"Yang efektif tentunya semua kegiatan seperti penyuluhan sampai tingkat RT/RW, kegiatan yang menciptakan kebersamaan orangtua dan anak, program lingkungan ramah anak dan lain-lain dilakukan secara bersamaan dan berkelanjutan serta dilakukannya pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaannya," kata Desy saat dihubungi, Jumat (12/6/2015).
Selain itu, Desy mengharapkan kesadaran semua pihak untuk bahu-membahu peduli pada anti kekerasan pada anak.
"Apapun bentuk kegiatannya yang terpenting adalah tercapainya tujuan untuk menyadarkan orangtua dan masyarakat tentang kewajiban menyelenggarakan perlindungan anak dan bahwa anak-anak memiliki hak hidup aman dan terlindungi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline ditemukan dalam keadaan terkubur di belakang rumah yang ditempati bersama orangtua angkatnya, Margareth di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Angeline ditemukan pada Rabu (10/6) kemarin setelah dinyatakan hilang sejak 16 Mei atau tiga minggu sebelumnya. Polisi sementara ini menetapkan Agustinus sebagai tersangka. Sedangkan Margareth masih dijadikan saksi.