Lady Gaga Kampanye Anti Kekerasan Seksual di Kampus

Rabu, 10 Juni 2015 | 07:00 WIB
Lady Gaga Kampanye Anti Kekerasan Seksual di Kampus
Lady Gaga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi 'nyentrik' Lady Gaga bergabung dengan Gubernur New York Andrew Cuomo untuk kampanye anti kekerasan seksual pada mahasiswa di lingkungan kampus. Dia mendorong parlemen meloloskan undang-undang tentang tindakan keras seksual di universitas.

Lady Gaga yang juga mengaku korban kekerasan seksual dan Cuomo mengeluarkan pernyataan bersama mendesak anggota parlemen negara bagian New York untuk meluluskan undang-undang tentang kekerasan seksual di kampus-kampus.

Desakan ini muncul setelah dikeluarkannya studi bulan lalu kekerasan seksual di kampus-kampus AS. Banyak kasus di sana dan sudah menjadi 'epidemi. Lebih dari 18 persen mahasiswa perempuan di salah satu universitas menjadi korban pemerkosaan atau percobaan perkosaan di tahun pertama mereka kuliah.

"Hari ini, terlalu banyak mahasiswa mengalami kekerasan seksual, terlalu sedikit dari para penyerang yang dituntut," kata Lady Gaga dan Cuomo dalam tulisan sebuah esai di majalah Billboard.

Reuters melansir, tuntutan sebelumnya legislatif New York sudah menyatakan akan mendukung anti kekerasan seksual. Terutama di kampus-kampus. Parlemen mengklaim ingin menciptakan kampus menjadi tempat yang aman untuk mahasiswa baru.

DPR New York memiliki waktu sampai 17 Juni untuk menyelesaikan pengesahan UU anti kekerasan seksual itu. Draf UU sudah diberikan Cuomo awal tahun ini.

Undang-undang yang dianut NY seperti hukum yang ada di California. Tahun lalu California mengesahkan UU anti kekerasan seksual pada kampus dan sekolah.

Di New York, kurang dari 5 persen perkosaan terjadi di kampus-kampus. Itu dilaporkan ke penegak hukum. Parahnya kampus enggan mempublikasi kasus itu. Alasannya takut kampus mempunyai imej buruk.

"Membuat situasi makin buruk, pejabat perguruan tinggi kadang-kadang takut publikasi hal negatif terhadap sekolah untuk melaporkannya ke polisi," kata mereka seperti dilansir Reuters, Selasa (9/6/2015).

"Akibatnya, korban tidak hanya kehilangan keadilan. Mereka juga diberi kesempatan untuk menceritakan kisah mereka di depan umum," jelas Gaga dalam tulisan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI