Suara.com - Artis sekaligus anggota DPR RI Komisi VIII Desy Ratnasari mengecam tindakan Sadriansya yang memperkosa anaknya yang baru berusia 15 tahun serta membunuh empat anak kandung lainnya. Dia menghimbau polisi segera mengusut tuntas kasus ini.
"Saya baru dengar kasus ini. Maka dari itu, kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas," kata Desy usai mengisi diskusi bertajuk kekerasan anak di Divisi Humas Mabes Polri, Senin (18/5/2015).
Dia juga mendesak kepolisian, mulai dari tingkat Mabes Polri di pusat, hingga di tingkat daerah seperti polsek-polsek agar memberikan perhatian khusus dan cepat tanggap dalam menanganinya.
"Institusi kepolisian di daerah harus cepat tanggap dan bersinergi dengan instansi terkait untuk menangani dan mencegah kasus-kasus kekerasan anak," terangnya.
Lebih lanjut Desy mengatakan, kasus ini segera akan diabawa dan dibahas di parlemen. Tujuannya agar kekerasan terhadap anak dapat ditangani lebih cepat dan menimbulkan efek jera bagi pelaku.
"Kasus ini harus jadi konsen kami sebagai legislator," tandasnya.
Perbuatan keji itu terbongkar setelah anak perempuan Sadriansyah yang berusia 15 tahun melapor ke polisi karena sudah tidak kuat dengan tindakan bejat ayahnya.
Keempat anak kandung Sadriansyah dibunuh dalam rentang waktu 1997 hingga 2008. Anak yang dibunuh masing-masing bernama Santi Purwasih (1 bulan) kejadiannya tahun 1997, kemudian Saparudin (2 bulan) dibunuh tahun 1998, Lalu Marhat (3 bulan) dibunuh tahun 2001, dan Syahrul (4 bulan) dibunuh tahun 2008.