Suara.com - Film animasi seri "Unyil 3D" yang diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PFN) diperkirakan akan menelan dana Rp5 miliar hingga Rp6 miliar untuk satu musim.
"Saat ini kita dalam tahap pengembangan, kami sedang mencari sponsor untuk pendanaan film Unyil," kata Direktur PFN Shelvy Arifin, saat ditemui Antara di kantor PFN, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
PFN saat ini sedang mengupayakan pihak sponsor berasal dari sinergi sesama badan usaha milik negara (BUMN).
Dia mengatakan satu musim animasi Unyil tersebut terdiri dari 13 episode, dan setiap episodenya berdurasi 22 menit dan akan ditayangkan di televisi. Saat ini PFN sedang dalam tahap penyeleksian pengisi suara, mereka juga memiliki tim khusus untuk menulis ceritanya.
Menurut Shelvy, Unyil yang rencananya tayang pada 2016 itu, tidak seperti "Si Unyil" di masa lalu. Jika pada tahun 1981 hingga 1993 Unyil adalah boneka tangan, kali ini Unyil berbentuk animasi 3D dan sudah diadaptasi dengan kekinian. Shelvy menjelaskan, film ini adalah bentuk adaptasi dengan masa kini agar sosok Unyil tampil lebih menarik dan diterima oleh anak-anak sekarang.
Kehidupan Unyil yang diceritakan berlatar belakang di sebuah desa bernama Desa Suka Maju.
"Desa itu memang benar sudah maju, sudah tidak seperti cerita waktu dahulu," tutur dia.
Alasan PFN memilih karakter Unyil untuk dihidupkan kembali karena karakter itu sudah melekat di sebagian besar orang Indonesia. Target penonton yang disasar adalah orang tua yang tumbuh dengan tontonan Unyil, sehingga diharapkan mereka akan mengajak putra-putrinya untuk menonton Si Unyil. (Antara)