Suara.com - Artis Eddies Adelia menyikapi perihal eksekusi mati para terpidana narkoba dari dua sudut pandang berbeda. Pertama, dia mengerti betul bagaimana perasaaan keluarga terpidana menghadapi kenyataan itu.
"Tapi saya lebih mengerti bagaimana narkoba seperti musuh kita. Banyak masa depan generasi muda Indonesia hancur gara-gara narkoba," kata Eddies ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (29/4/2015).
"Jadi menurut saya sah-sah saja terpidana narkoba dihukum mati," ujarnya lagi.
Terkait pro dan kontra yang muncul, Eddies maklum. Yang pasti, menurut dia, meski ditekan negara lain Indonesia akan mempertahankan kedaulatan hukum.
"Kita nggak memusuhi negara lain, tapi kita memusuhi narkobanya. Ada oknum pribadinya, ada sebagai penyalur, kurir atau gembong, kita memang harus bersikap tegas," ujar perempuan berkerudung ini.
Rabu (29/4/2015) dini hari lalu, delapan terpidana narkoba menjalani eksekusi mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Mereka adalah duo Bali Nine (Andrew Chan dan Myuran Sukumaran), empat warga negara Nigeria (Martin Anderson, Sylvester Obiekwe Nwolise, Okwudili Oyatanze dan Raheem Agbaje), seorang warga negara Brasil (Rodrigo Gularte) sertadan seorang warga negara Indonesia (Zainal Abidin).