Pusat Film Indonesia Dibangun di 2016

Tomi Tresnady Suara.Com
Kamis, 30 April 2015 | 06:03 WIB
Pusat Film Indonesia Dibangun di 2016
Adegan di film 'Guru Bangsa Tjokroaminoto'. [tjokromovie.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Perum Produksi Fim Negara (PFN) Shelvy Arifin mengatakan pihaknya akan membangun pusat film dan kreatif sebagai sarana membangkitkan perfilman nasional pada tahun 2016.

"Targetnya akan dimulai pada tahun 2016, namun pada dasarnya prosesnya sudah berjalan, seperti renovasi gedung," kata Shelvy di Jalan Roa Malaka, kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Shelvy menyatakan hal tersebut setelah menjadi pembicara dalam acara Pencanangan Pendidikan dan Komunitas Musik, Teater, Film, di Kota Tua, Jakarta yang turut menghadirkan budayawan Goenawan Mohamad, Direktur Utama PT Pembangunan Kota Tua Jakarta (JORTC) Lin Che Wei, perwakilan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Menurut perempuan yang menjabat sebagai Dirut PFN sejak 15 Juli 2013 itu, pembangunan tidak bisa dilaksanakan dengan segera karena pembanguan pusat perfilman tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Pembangunan pusat film dan kreatif ini membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu kita sedang mencari bantuan seperti dari pinjaman bank maupun BUMN lain, serta mengusahakan investor," tutur dia tanpa menyebutkan berapa jumlah dana tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Shelvy menjelaskan tentang rencana PFN ingin membangun sebuah pusat film dan kreatif, yang nantinya akan berlokasi di Kantor Pusat PFN, Jalan Otto Iskadnardinata (Otista) kav. 125-127, Jakarta Timur.

PFN nantinya mau menjadikan gedung itu sebagai pusat perfilman karena, menurut Shelvy, cikal bakal kebanyakan film Indonesia berasal dari PFN.

"Jadi harapan kami, nantinya semua proses produksi film, dari praproduksi, produksi hingga pascaproduksi ada di PFN," kata Shelvy.

Oleh karena itu, PFN juga berharap pusat perfilman itu dapat mendukung program Pemerintah DKI Jakarta yang ingin membangun pusat pendidikan dan komunitas musik, teater dan film di kawasan Kota Tua, Jakarta, yang berlokasi di gedung Jalan Roa Malaka nomor 7 dan nomor 9.

"Jadi harus bekerja sama dan saling bersinergi, agar dalam aktivitasnya tidak tumpang tindih," tutur dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI