Suara.com - Prastiwi Dwiarti atau yang akrab disapa Tiwi lama menghilang pascahengkang dari duo T2. Belakangan dia kembali disorot terkait kasus penipuan senilai Rp40 M yang menimpa suaminya, Shogo Sakuramoto.
Jumlah uang yang raib bikin Shogo dan Tiwi kelimpungan. Bahkan, Shogo yang masih warga negara Jepang itu sempat ingin mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Seperti apa kisah lengkap Tiwi soal kasus tersebut? Simak wawancara khusus Tiwi saat berkunjung ke redaksi Suara.com belum lama ini.
Suami bisnis apa sih sebenernya?
Dia bangun villa, kantornya di Bali. Kliennya memang banyak dari luar negeri. Jarang dengan orang Indonesia. Kenapa Bali karena banyak peminta.
Nah, suami ditipu rekan bisnisnya ya? Bagaimana ceritanya?
Jadi suami itu main bisnisnya properti. Dia akhirnya coba berbisnis invetasi minyak bumi, sumber minyak. Dia orang Jepang sendirian di Indonesia tidak punya siapapun, waktu itu sebelum kenal sama aku. Kemudian dia kenal sama seseorang yang sudah dikenal 8 tahun. Dia orang Indonesia, tapi ada orang Jepang juga. Mereka sudah seperti keluarga.
Bisnis investasi itu keungungannya bisa lima kali lipat dari modal. Dia memang nggak bisa cari informasi lagi saat itu. Kebetulan dia dikenalkan sama pejabat Indonesia juga.
Lantas?
Akhirnya lama-lama dia baru sadar kena tipu. Bukan uang dia sendiri sih, tapi ada beberapa investor juga dari Jepang. Dan sekarang dia lagi tuntut keadilan di Polda Metro Jaya. Dia pimpinan kantor dan dia merasa harus bertanggung jawab.
Total kerugian?
Rp 40 milar.
Wow, nilai yang fantastis. Kamu sedih?
Nangis lah. Itu kan sudah lama 2 tahun lalu. Dia baru bisa lapor delapan atau sembilan bulan lalu. Saat itu nggak ada bukti, bukan nggak ada bukti sih tapi sedikit buktinya.
8 bulan lalu akhirnya terkumpul semua buktinya, sudah kuat. Tapi kurang responsif, Alhamdulillah beberapa bantuan dari teman media. Akhirnya ditindaklanjuti.
Kapan baru sadar suami tertipu?
30 Juni 2013. Jadi ada sedikit masalah internal di kantornya sampai akhirnya tahu. Setelah inpeksi langsung ke (blok) Cepu, ternyata mereka tahu bapak Sogo. Akhirnya mereka kasih informasi ke suamiku. Sangat membantu. Dia bilang oh ternyata aku ditipu, orang-orang yang menyayangi dia di belakang ternyata mengeruk-ngeruk.
Rekan bisnis suami kamu sekarang ada di mana?
Ada yang di Bali, Sulawesi, Jakarta, dan Jepang juga ada. Banyak ya. Tapi yang dilaporkan ada enam orang. Di belakangnya masih ada.
Saat suami mau bisnis itu sempat bilang ke kamu?
Sebelum kenal sama aku dia memang mau sempat mau ke sana (bisnis investasi). Pas nikah akhirnya dia jalani bisnis itu. Dari awal aku nggak setuju. Aku lihat orang-orangnya nggak suka. Tapi dia bilang sudah kenal lama mereka selama delapan tahun.
Kamu berarti sempat kasih warning ke suami kamu dong saat itu?
Iya tapi kan tanpa alasan yang jelas.
Pascapenipuan itu bagaimana pendapatan rumahtangga kalian?
Aku sama dia kan punya kehidupan masing-masing. Dia nggak pernah ikut campur pekerjaan aku dan sebaliknya. Pas tanggal 30 Juni itu dia telepon dari Jepang. Tugas aku sebagai istri backup dia secara mental. Alhamdulillah sampai sekarang masalah finansial masih tercover.
Setelah kejadian ini, suami lebih konsultasi sama kamu?
Kadang sekarang gitu. Gimana pun juga istri harus tahu uang datang dari mana. Harus ada warningnya juga. Karena feeling seorang perempuan kan lebih.Ya sekarang kalo bisa punya pengacara dan notaris sendiri.
Kamu yang mendesak melaporkan kasus ini ke Polda?
Iya. Tapi delapan bulan kok nggak ada kemajuan apa-apa sih, kerja pengacara gimana sih. Akhirnya kita ganti pengacara. Alhamdulillah aku ke penyidik juga bicara.
Suami kapok bisnis investasi itu?
Kalo minyak aku pribadi melarang sekarang. Tapi dia ada tim baru di perjalan dua tahun lalu. Beberapa ada yang masih saudara. Tapi aku lebih seneng bisnis saja deh hahaha.
Memang nggak mau bisnis lain?
Untuk bisnis kecantikan ada beberapa juga yang nawarin dari Jepang. Mereka tahu kondisi Sogo.
Setelah kasus ini, Sogo sempet ajak kamu tinggal di Jepang?
Sempet sih. Dia bilang susah ya tinggal di Indonesia, bekerja di sini kok rintangannya besar banget. Aku bilang kamu aja deh kalo ke Jepang hahaha. Aku kan di sini kerja juga, enak punya penghasilan sendiri.
Di Jepang kan bisa kerja?
Sebagai apa? Hahaha. Aku nggak bisa bahasa Jepang juga.