Sejak dicabutnya tenda yang berada di makam almarhum Olga Syahputra, jumlah pengunjung mulai berkurang. Ternyata, dicabutnya tenda itu sebagai alasan agar penggemar Olga tidak lagi datang bergerombol hanya untuk selfie dan ingin masuk televisi di depan nisan Olga.
"Tenda dicabut Senin. Kalau tenda nggak dicabut hari Senin saya nggak bisa kerja. Karena kalo tenda masih ada orang pada dateng berkerumun. Kalau orang banyak dateng pedagang juga semakin banyak. Karena nanti diwawancara, masuk TV nah yang lain jadi ngikut. Itu kendala buat kita, nggak bisa kerja membersihkan makam," ujar Machorib, petugas TPU Malaka, Jakarta Timur, Selasa (7/4/2015).
Keadaan makam, kata Machorib teganggu dengan adanya pendatang yang berlebihan. Karena kedatangan itu akan meninggalkan sampah dimana-mana. Yang tentunya menyulitkan petugas kebersihan makam.
"Sebelum tujuh harian kemarin saya sama yang lain bersihinnya luar biasa. Sampah pengunjung berpuluh-puluh gerobak nggak habis-habis. Sedihnya mereka datang meninggalkan sampah apa saja dan ke makam bukan untuk doa, tapi untuk masuk TVP. Mereka rela berjam-jam di makam nyari wartawan dulu. Nah, itu yang jadi masalah. Kalau ramai terus, kita juga susah bersihinnya," ujarnya lagi.
Karena itu, Machorib mengambil keputusan mencabut tenda. Itu pun atas kesepakatan dengan pihak keluarga almargum Olga agar mengerti kondisi yang terjadi di TPU Malaka, Jakarta Timur.
"Sudah ada pembicaraan dengan paman Olga untuk cabut tenda. Saya izin dengan kesepakatan, dan mereka pun mengerti karena alasan kebersihan makam juga," tandas Machorib.