Suara.com - Semasa hidup, almarhum presenter Olga Syahputra pernah menjalani sejumlah bisnis. Dia pernah patungan dengan teman-teman artis seperti Cut Memey, Edric Tjandra, dan Debby Sahertian merintis usaha restoran Jepang Takigawa di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada 2010 lalu.
Sayang, menurut Cut Memey, restoran waralaba itu telah ditutup karena diduga didirikan di atas lahan milik TNI.
"Nggak ada kebangkrutan. Kami tutup karena tanah itu tanah Kodam, jadi berat hati kita tutup," kata Cut Memey.
Restoran tersebut, kata Memey, ditutup seminggu sebelum Olga meninggal dunia. "Sebelum Olga meninggal, kita sudah dengar kabar untuk mengosongkan restoran itu," katanya lagi.
Olga yang meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, karena penyakit meningitis itu juga membuka restoran Takigawa di Karawaci, Tangerang, pada 2009.
Selain bisnis restoran, Olga juga diketahui membuka bisnis butik di ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, bisnis ternyata sudah lama tutup. Butik bernama 'Rumah Olga' itu sebelumnya berlokasi di lantai 1 C2 no 32, ITC Kuningan, Jakarta Selatan.
Ini diketahui ketika suara.com menyambangi alamat butik tersebut. Dari depan butik, sama sekali tak ada tanda-tanda kalau usaha tersebut milik almarhum.
"Dulu Olga memang buka di sini. Tapi sudah nggak lagi. Ini saja sudah empat tahun buka," kata penjaga butik, Ega, Senin (6/4/2015).
Menurut Ega, Reni Nurma yang merupakan adik Olga tak lagi menyewa tempat untuk membuka butiknya di sana. "Sudah nggak di sini lagi deh," ucap dia.
Hal senada juga dikatakan Yuna, salah satu penjaga toko persis di sebelah bekas butik Olga. Menurut dia, butik 'Rumah Olga' dibuka pada Juni 2011 dan tak lama kemudian ditutup.
"Sebentar doang bukanya. Paling cuma beberapa bulan, nggak sampai setahun. Dulu jualnya baju-baju perempuan di situ," ucap dia.
Selain restoran dan butik, Olga disebut-sebut memiliki usaha kos-kosan dan rumah kontrakan di dekat rumahnya di Gatot Subroto Residence, Jalan Tegal Parang Utara V, Pancoran Jakarta Selatan. Tahun 2010 lalu, almarhum memang pernah menyatakan keinginannya membangun bisnis kos-kosan. Sayang, niat ini tak kesampaian.
"Saya dengar memang mau bangun. Tapi setahu saya nggak ada sampai sekarang," ujar seorang bapak yang tinggal di daerah rumah Olga di Jalan Tegal Parang Utara V, Jakarta Selatan.
Laki-laki yang berprofesi sebagai tukang antar air mineral ini menambahkan, tanah yang kabarnya sudah dibeli Olga ternyata sudah berpindah tangan ke orang lain.
"Kan katanya dia beli tanah di depan rumahnya. Tapi sekarang udah dikosongin. Ada nama PT apa gitu," ujar sang bapak.
Kata-kata itu, kata si bapak, diperkuat dengan ucapan warga lainnya. Mereka memastikan Olga tak pernah membangun rumah kos di wilayah tersebut.
"Di sini banyak kos-kosan tapi punya orang semua. Setau kita nggak ada yang punya Olga. Kurang tahu juga kalau misal udah dijual ke Olga ya," ujar Musa, seorang ibu yang tinggal di kawasan yang sama.
Terakhir, menurut pengakuan petugas keamanan rumah, Olga memang tak pernah berbisnis properti sekitar daerah itu. Olga hanya punya satu rumah, itu pun rumah tinggalnya.
"Nggak dikontrakin atau dikosin. Di sini ada rumah Olga satu, rumahnya ya dibuat tinggal," ujar security bernama Gani.
Sebelumnya, Olga diketahui pernah membeli sebidang tanah seharga Rp7 miliar. Ia berencana membangun kos-kosan sebanyak 30 pintu di atas tanah tersebut. (Yazir Farouk/Nanda Hadiyanti)